Jakarta (ANTARA News) - Rusia mengakui telah mengirimkan sebuah pesawat tempurnya Jumat lalu untuk mencegat sebuah pesawat Amerika Serikat yang tengah mendekati perbatasannya di Laut Baltik karena pesawat AS itu mematikan transponder-nya yang diperlukan untuk identifikasi.
Pentagon mengatakan pesawat RC-135 Angkatan Udara AS tengah terbang di wilayah udara internasional ketika sebuah pesawat tempur Rusia SU-27 mencegatnya dengan cara yang tidak aman dan tidak profesional.
CNN melaporkan bahwa jet Rusia itu mendekati pesawat AS sampai sekitar 30 meter sembari melakukan manuver spiral (barrel roll).
"Semua penerbangan pesawat Rusia dilakukan sesuai dengan aturan internasional dalam menggunakan ruang udara," kata Kementerian Pertahanan Rusia. "Angkatan Udara AS memiliki dua solusi: tidak terbang dekat perbatasan kami atau menghidupkan transponder untuk identifikasi."
Ketegangan yang terjadi Jumat lalu itu menggarisbawahi ketegangan antara Rusia dan AS menyangkut Eropa Timur. NATO sudah menyatakan berencana menggelarkan kekuatan militernya yang terbesar sejak Perang Dingin untuk menangkal apa yang mereka sebuah Rusia yang semakin agresif.
Negara-negara Baltik --Estonia, Latvia dan Lithuania-- yang bergabung dengan NATO pada 2004, telah meminta kehadiran yang lebih besar dan permanen dari aliansi militernya itu dengan pertimbangan adanya ancaman dari Rusia setelah negara ini menganeksasi Semenanjung Krimea dari Ukraina pada 2014.
Kremlin membantah berniat menyerang negara-negara Baltik, namun kerap menuduh negara-negara itu sangat anti-Rusia hingga mendorong-dorong NATO untuk anti-Rusia, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016