Kirab budaya dengan start di kawasan Rindam IV/Diponegoro tersebut menyusuri jalan protokol Kota Magelang dengan panggung keormatan di Alun-Alun Kota Magelang sisi timur.
Ribuan penonton menyaksikan kirab budaya tersebut di sepanjang pinggir jalan yang dilalui arak-arakan kirab tersebut.
Penentuan Hari Jadi Kota Magelang tersebut berdasarkan temuan Prasasti Mantiasih di Kampung Meteseh Kota Magelang.
Pada kirab budaya tersebut, para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Magelang tampil sebagai prajurit Bergodo Mantiasih, yang berjalan mengawali kirab budaya.
Berbagai sekolah dari tingkat TK hingga SLTA ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Sejumlah tim kesenian tersebut, antara lain TK Pertiwi Kota Magelang menampilkan drumband "Pesona Hati", SMKN 1 Magelang membawakan fragmen Ramayana, SMKN 2 Kota Magelang menampilkan barisan Prajurit Diponegoro, dan SMPN 2 Kota Magelang membawakan tari Sekar Sumunar.
Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito mengatakan kirab budaya ini menampilkan kreativitas anak-anak dan masyarakat Kota Magelang.
"Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberi motivasi pada anak-anak agar terus berinovasi untuk mengembangkan kotanya, terutama d bidang seni dan budaya," katanya.
Menjelang akhir arak-arakan kirab budaya tersebut, tiba-tiba hujan turun sehingga membubarkan para penonton yang berdiri di pinggir jalan.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016