Kudus (ANTARA News) - Djarum Foundation siap mendukung kelanjutan program pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) untuk tenaga pengajar di tingkat sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
"Dalam rangka mendukung kelanjutan program PAKEM yang sudah dijalankan selama tiga tahun, kami juga mempersiapkan Teacher Learning Center di Kabupaten Kudus," kata Program Associate Djarum Foundation Laksmi Lestari di sela-sela penutupan program peningkatan kualitas pendidikan melalui penerapan program PAKEM di Hotel Griptha Kudus, Jumat.
Apalagi, kata dia, Djarum Foundation juga memiliki program kegiatan untuk peningkatan kualitas tenaga pendidik, khususnya di Kudus.
Karena PT Djarum lahir di Kudus, kata dia, program peningkatan kualitas tenaga pengajar untuk sementara difokuskan di Kudus. Terlebih lagi, program tersebut belum menyasar ke semua sekolah di Kudus.
Program PAKEM yang berlangsung selama tiga tahun, kata dia, sudah menunjukkan manfaatnya terhadap guru dan murid.
"Hal terpenting dalam pembelajaran model Pakem, suasana yang tercipta cukup menyenangkan dan tidak ada rasa tegang sehingga siswa mudah menerima materi pelajaran," ujarnya.
Menurut dia, peningkatan kualitas pendidikan harus dimulai dari peningkatan kualitas tenaga pendidiknya.
Program pembelajaran tersebut, merupakan hasil kerja sama PT BNI melalui inisiatif "BNI Sahabat Negeri" dan Djarum Foundation dengan pendampingan lapangan oleh Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach.
Penutupan program pembelajaran tersebut, ditandai dengan kegiatan diseminasi oleh 125 guru SD swasta dan negeri serta MI swasta dan negeri yang dilaksanakan mulai 28-29 April 2016 di Kudus.
Sementara 40 guru inti berbasis sekolah yang terlibat di dalamnya, berasal dari empat sekolah model penerapan PAKEM yang mengikuti program pembelajaran tersebut sejak tahun 2013.
Head of Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach Gusman Yahya menambahkan, secara keseluruhan penerapan program peningkatan kualitas pendidikan tersebut memang bisa merubah budaya pembelajaran konvensional dan meningkatkan kompetensi serta profesionalisme guru secara efektif.
Empat sekolah yang menjadi model pembelajaran di Kudus, yakni SDN 1 Jati Kulon, SDIT Al Islam, SD Masehi, dan MI NU Banat.
Kepala Kantor Cabang BNI Kudus Irfan Setia Budi Lubis mengungkapkan, konsentrasi BNI tidak hanya bisnis, melainkan peduli tehradap pengembangan kualitas pendidikan di Tanah Air.
"Puluhan guru yang terlibat dalam program PAKEM, diharapkan bisa mentransfer ilmunya kepada guru lain di sekolahnya masing-masing," ujarnya.
Ia berharap, ada konsistensi para guru yang mendapatkan pengetahuan soal program pembelajaran tersebut, sehingga cita-cita bersama mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas bisa tercapai.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kudus Hambali berharap, program PAKEM bisa dilanjutkan karena guru dari naungan Kementerian Agama yang terlibat dalam program tersebut hanya 75 guru, sedangkan gurunya mencapai 3.500-an guru dari 141 sekolah tingkat MI.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kudus Joko Susilo berharap, program untuk meningkatkan kualitas pendidikan tersebut perlu dilanjutkan.
"Kami akan sediakan tempat untuk dijadikan Teacher Learning Center, yakni SD Mlati. Sangat disayangkan jika tidak ada program lanjutannya karena belum semua guru memahami program pembelajaran tersebut," ujarnya.
Pewarta: Akhmad NL
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016