Ambon (ANTARA News) - Penyanyi berdarah Ambon, Elva Patty merilis album barunya bertemakan cinta yang dikhususkan untuk menggugah para remaja "galau" di Kawasan Timur Indonesia(KTI).
"Semua lagu di album baru ini bertemakan cinta dan berbahasa Ambon. Album ini ditujukan untuk masyarakat di KTI, khususnya untuk para remaja yang galau," katanya dalam rilis yang diterima Antara, Jumat.
Album baru berjudul Elva Patty: Aer Mata Buaya diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya di KTI, terutama yang mengerti bahasa Ambon.
"Kenapa ditujukan untuk masyarakat di KTI karena memang 11 lagu dalam album ini menggunakan bahasa Ambon. Seluruh lagunya bertema cinta dan patah hati," ujar Elva.
Sedikitnya lima dari 11 lagu yang dinyanyikan sendiri oleh Elva yakni toki pintu hati, sapa yang bilang, Kurang apa lai, Aer mata buaya dan Jang lai jua, sedangkan enam lagu lainnya dengan berduet dengan penyanyi lainnya.
Elva membuka album baru tersebut dengan lagu pertama berjudul "Toki pintu hati" yang menceritakan cinta seorang wanita terhadap lelaki yang belum mendapatkan tanggapan pujaan hatinya.
Elva juga berduet bersama sejumlah penyanyi beken berdarah Ambon dan Papua diantaranya Yoppie Latul, Edo Kondologit, Corr Tetelepta, Gerson Rehatta dan Doddy Latuharhari.
Elva berduet dengan penyanyi berdarah Papua Edo Kondolangit dalam lagu berjudul "Katong pung cinta" yang menceritakan tentang pasangan saling meyakinkan tentang kekuatan cinta mereka.
Sedangkan dalam lagu "Cinta sampe tua" yang bercerita tentang cinta yang sudah terikat dan saling mencintai dalam susah dan senang, Elva berduet dengan penyanyi Gerson Rehatta.
Elva juga berduet dengan penyanyi Corr Tetelepta dalam tembang berjudul "Cinta su ta ika", sedangkan berduet dengan Doddy Latuharhary dalam lagu "Percaya".
Sedangkan lagu "Rindu pulang" yang merupakan tembang pamungkas Elva dalam album yang akan diluncurkan dalam waktu dekat ini, menceritakan tentang kerinduan penyanyi berdarah Ambon ini akan kampung halamannya di Maluku.
"Saya berharap album ini mendapat tanggapan positif dan disukai oleh masyarakat di KTI," katanya.
Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016