"Dalam dunia yang baper itu membuat orang enggan atau trauma dalam menggunakan media sosial. Namun bila kita tidak memakai media sosial, kita dianggap tidak gaul," ujar dia dalam acara Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat di Gedung Parlemen, Jakarta, seperti dalam keterangan tertulis MPR, Jumat.
Lebih lanjut dipaparkan anggota Komisi I DPR itu, setelah masyarakat masuk dalam dunia media sosial, maka mereka masuk dalam dunia yang terbelah, dunia nyata dan tidak nyata. Kendati begitu dia mengakui isu-isu yang muncul juga banyak berasal dari dunia media sosial.
Tantowi mengatakan, media sosial adalah aset yang bisa dirangkul untuk kepentingan bangsa. Sebagai media yang digunakan jutaan orang, lanjut dia, media sosial adalah media yang penuh keterbukaan. Lalu, sebagai media yang terbuka, media sosial telah ikut mengakselerasi perkembangan demokrasi di banyak tempat.
Meski mempunyai sisi positif, pria yang pernah menjadi presenter itu mengingatkan media sosial juga mempunyai sisi negatif bila digunakan secara keliru, sehingga berakibat membuat demokrasi tersumbat.
“Untuk itu perlu menggunakan media sosial secara bijak,” kata Tantowi.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016