"Tantangannya naik berat badan. Awalnya disuruh menaikkan badan 5-7 kg, tapi karena kelihatannya kurang signifikan akhirnya sampai 10kg," kata Dion, di Jakarta, Kamis.
"Dalam sehari 5 sampai 6 kali makan besar. Pagi bisa makan burger, coklat, es krim, malamnya nyemil martabak. Akhirnya satu bulan naik 10kg," sambung dia.
Tidak hanya secara fisik, memerankan film yang menampilkan kehidupan nyata seseorang, menuntut Dion untuk memiliki pribadi mirip dengan tokoh sesungguhnya.
"Belum pernah bertemu. Sempat lihat di acara TV Youtube dan baca buku. Akhirnya ketemu, makan bareng, cari chemistry," ujar Dion.
Berperan sebagai Ken, Dion mengaku terinspirasi dengan sosok Ken. Tidak hanya Ken, dia juga kagum dengan karakter Andrew Darwis, sahabat Ken yang juga merupakan founder Kaskus.
"Bisa belajar pengalaman mereka, Ken mengambil resiko, dan Andrew dengan kreatifitasnya," kata Dion.
"Memang bukan terinspirasi dalam membuat startup, tapi terinspirasi dari banyak cara, selain di akting juga di dunia restoran. Karena mereka sangat muda dan sangat mengejar mimimpin dan pantang menyerah," lanjut dia.
Dion mengaku bangga dapat ikut terlibat dalm film yang akan tayang perdana pada 2 Juni itu. Dia berharap film tersebut dapat menginspirasi dan diterima oleh masyarakat, khususnya Kaskuser (sebutan pengguna Kaskus).
"Bangga banget diberi kesempatan untuk terlibat dalam film ini. Mudah-mudahan bisa menjadi film sejarah dan menginspirasi karena dikemas dengan cara yang menghibur, jadi tidak menggurui," pungkas Dion.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016