Jakarta (ANTARA News) - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berencana menerbitkan saham baru melalui penawaran saham terbatas atau rights issue senilai Rp2 triliun pada semester II 2016, dan hasilnya akan digunakan untuk membiayai proyek maupun ekspansi bisnis ke luar negeri.
"Right issue saham WIKA akan kita tempuh sebagai salah satu opsi pembiayaan pengembangan bisnis perseroan. Minggu depan usulan untuk mendapatkan persetujuan right issue akan disampaikan kepada pemerintah," kata Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) WIKA, di Jakarta, Kamis.
Menurut Bintang, aksi korporasi right issue tersebut bagian dari opsi yang ditempuh perseroan sejalan dengan kemungkinan urungnya Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk WIKA.
WIKA sendiri sudah mengajukan PMN kepada pemerintah sebesar Rp4 triliun pada APBN 2016, namun dalam Sidang Paripurna DPR diputuskan untuk sementara waktu tidak ada suntikan bagi BUMN.
"Dalam kondisi seperti ini, ada atau tidak ada PMN, sepertinya right issue segera kami ajukan. Dari sisi waktu kalau bisa tahun ini sudah terealisasi," ujarnya.
Menurut Bintang, besaran right issue diproyeksikan sekitar 10 persen, dengan syarat porsi saham pemerintah tetap menjadi mayoritas atau minimal 55 persen dari total saham.
Saat ini komposisi kepemilikan saham WIKA yaitu pemerintah sebanyak 65,049 persen atau sebanyak 4 miliar lembar saham, masyarakat 34,951 persen atau sekitar 2,14 miliar saham, dan selebihnya pemegang saham minoritas.
Pada tahun 2016, WIKA mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp6,98 triliun, untuk membiayai membiayai investasi pembangunan proyek-proyek di dalam dan luar negeri.
Hingga April 2016 sederet proyek yang sudah diperoleh WIKA meliputi pembangunan hotel, perkantoran dan convention hall Grup Puncak, Surabaya, pabrik minyak goreng KEK Sei-Mangke, pengembangan simpang susun Semanggi, jaringan gas Prabumulih.
Selanjutnya SPBG Bekasi, pembangunan pembangkit listrik mini hydro di Papua, tol Manado-Bitung, produksi box Girder jalan layang kereta api Medan-Kualanamu, Sudirman Hill, Transmart Tegal, elevated road Maros-Bone, dan tol Bawen-Solo seksi 2.
Selain itu WIKA juga ekspansi mengembangkan bisnis di luar negeri menggarap proyek pembangunan infrastruktur di Arab Saudi, Myamnar, Timor Leste, Aljazair, Malaysia, Arab dan Manila.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016