Yangon (ANTARA News) - Pemerintah Myanmar memutuskan akan menghentikan produksi kayu jati dan mengurangi penebangan kayu keras tahun ini akibat penggundulan hutan yang parah.
Jumlah pohon jati di Myanmar secara bertahap menurun karena pembalakan liar. Tingkat tutupan hutan di Myanmar telah menurun menjadi 45 persen pada 2015 dari lebih dari 57 persen pada 1990, demikian informasi Kementerian Sumber Daya Alam dan Konservasi Lingkungan Myanmar, seperti dikutip Xinhua.
Kementerian tersebut berencana untuk menanam kembali pohon jati di pegunungan Bago dalam upaya untuk melindungi sumber daya alam.
Myanmar merupakan salah satu negara yang kaya sumber daya alam di Asia Tenggara ditutupi oleh 38 persen hutan gugur campuran, 25 persen bukit-bukit dan hutan cemara iklim sedang.
Volume penebangan pohon kayu jati dan kayu keras pada tahun fiskal 2012/2013 mencapai 925.050 ton. Pemerintah Myanmar membatasi ekspor kayu gelondongan untuk mendorong lebih banyak ekspor produk-produk kayu bernilai tambah sejak 2014.
(T.A026)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016