Denpasar (ANTARA News) - Nilai ekspor ikan dalam kemasan kaleng produksi Bali naik hingga 400 persen pada Januari 2007, walau mata dagangan itu pernah hilang sementara dari daftar komoditi ekspor non-migas daerah ini, demikian laporan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bali. Pengapalan ikan dalam kemasan kaleng sebanyak 870,6 ton bernilai 897.000 dolar Amerika Serikat (AS) pada Januari 2007, naik keras jika dibandingkan periode sama 2006 hanya 125 ton seharga 179.000 dolar AS, catat Disperindag Bali, yang diperoleh ANTARA News, Selasa. Ikan dalam kemasan kaleng produksi Bali mampu memenuhi permintaan pasar luar negeri terutama dari konsumen asal AS, Jepang, Taiwan, Singapura dan realisasi ekspornya diharapkan bertambah terus setiap tahunnya. Industri pengalengan ikan di Bali terpusat di Kabupaten Jembrana, 80 Km barat Denpasar, tetap berproduksi bahkan volumenya meningkat, sejalan dengan hasil produksi nelayan yang ditampung selama ini. Meningkat perdagangan antarnegara ikan dalam kemasan kaleng Bali, salah satu diantaranya berkat ikan lemuru hasil tangkapan nelayan yang dijual ke pabrik lewat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pengambengan Kabupaten Jembrana, bertambah terus. Ikan lemuru hasil tangkapan nelayan yang dijadikan bahan baku pabrik pengalengan tersebut bertambah terus setiap bulannya, sehingga produksi seluruhnya selama 2006 tercatat 4.414 ton dan ini yang cukup besar. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007