Lima (ANTARA News) - Kakak-adik Keiko dan Kenji Fujimori bersaing untuk menjadi pemimpin masa depan gerakan politik yang menjadi muasal ayahanda mereka yang mantan presiden. Persaingan ini dianggap bakal merugikan Keiko yang sedang bertarung untuk Pemilu Presiden 5 Juni nanti.
Keiko Fujimori mengancam mengeluarkan Kenji Fujimori dari partai politiknya setelah sang adik mengumumkan akan mencalonkan diri menjadi presiden pada Pemilu 2021 jika kakaknya Keiko kalah tahun ini.
Keiko Fujimori telah bersumpah bahwa tidak ada seorang pun yang bernama belakang Fujimori yang boleh mencalonkan diri pada Pilpres 2021, sebelum adiknya sesumbar di Twitter bahwa, "keputusan ada di tangan saya."
"Saya sudah berbicara dengan dia, bagi kami bab ini telah ditutup," kata Keiko Fujimori, perempuan berusia 40 tahun yang juga mantan anggota parlemen.
Para kritikus menyebut persengketaan itu menggarisbawahi perseteruan di jantung partai berhaluan tengah-kanan, Fuerza Popular. Ayah mereka, mantan presiden Alberto Fujimori, sedang dipenjara karena korupsi dan pelanggaran HAM selama memerintah Peru dari 1990 sampai 2000.
"Fujimori dan adiknya berebut untuk menjadi pemilik "pinata" (mainan) pada 2021!", kata pesaing Keiko Fujimori, Pedro Pablo Kuczynski. "Peru bukan mainan."
Kenji Fujimori, wakil rakyat berusia 35 tahun, membela lebih mati-matian ayahandanya ketimbang kakaknya dan dianggap sebagai pemimpin loyalis garis keras ayahnya. Sebaliknya, Keiko berusaha menjauhkan diri dari citra otoriter ayahnya demi memoles citra demokratisnya.
"Fuerza Popular menolak setiap upaya mengubah proses internal partai dengan mengumumkan sendiri pencalonan presiden lima tahun sebelum Pemilu dilaksanakan," kata Keiko menyentil Keinji.
Namun tindakan mereka itu malah mengkhawatirkan pemilih kelas menengah terhadap dominasi dinasti politik dalam partai itu, kata Alfredo Torres, direktur penjajak pendapat Ipsos di Peru.
Saat ini Keiko Fujimori dan Kuczynski bersaing ketat dalam jajak pendapat. Keiko didukung 39 persen suara, sedangkan Kuczynski 43 persen.
Keiko populer di daerah-daerah pedesaan di mana ayahnya banyak membangun sekolah dan berhasil menumpas pemberontak, namun Keiko menghadapi oposisi yang keras dari mereka yang menganggap ayahnya diktator korup.
Kuczynski, mantan ekonom Bank Dunia berusia 77 tahun dan Perdana Menteri Peru, mendapat didukung kaum miskin dan penduduk wilayah-wilayah luar ibu kota Lima.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016