Malang (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi menyatakan maraknya aksi bunuh diri akhir-akhir ini merupakan tanda-tanda malapetaka sosial dan satu-satunya cara untuk meredamnya adalah pemerintah harus melakukan perbaikan. "Selain benteng moral dan keimanan, cara yang paling ampuh untuk meminimalisir aksi bunuh diri akibat kondisi sosial ini, pemerintah harus melakukan perbaikan secara ekonomi," katanya usai memberikan ceramah di Pendopo Kabupaten Malang, Selasa. Di samping pemerintah yang berupaya melakukan perbaikan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat, katanya, para ulama (kiai) juga harus "turun" membantu menentramkan umat yang sedang dalam kondisi tidak stabil akibat tekanan ekonomi yang cukup berat. Pada kesempatan itu, mantan Cawapres pasangan Megawati Soekarnoputri itu juga mengatakan tanpa adanya bimbingan moral dan penanganan konprehensif, maka kasus serupa (bunuh diri) di kalangan masyarakat akan semakin banyak dan terus bertambah. Ia mencontohkan penanganan korban semburan lumpur Lapindo yang sampai sekarang tidak kunjung tuntas, bahkan tidak jelas, juga memicu tingkat stres bahkan depresi masyarakat setempat semakin tinggi dan tidak menutup kemungkinan juga memunculkan pemikiran pragmatis. Akan tetapi, khusus untuk kasus ibu yang tega meracuni empat anaknya yang berakhir tragis dengan bunuh diri itu, sudah melampaui batas kemanusiaan. Oleh karena itu, bila keterlibatan para kiai, ulama maupun pemerintah dalam meminimalisir kasus-kasus bunuh diri tersebut tidak dilakukan, maka kejadian-kejadian memilukan di tengah masyarakat masih terus berlangsung. "Gejala-gejala yang mulai marak ini harus diwaspadai dan perlu penanganan komprehensif yang melibatkan semua pihak, termasuk benteng diri dengan berdoa pada Tuhan tanpa mengenal lelah," ujarnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007