Teheran (ANTARA News) - Iran, Senin, dengan keras mengutuk perusahaan film AS, Warner Bros, terkait penayangan film laris "300" yang dituduh Teheran sebagai "anti-Iran". Javad Shamqadri, penasehat seni Presiden Mahmoud Ahmadinejad, mengemukakan kepada kantor berita Fars, seperti dikutip DPA, bahwa film tersebut merupakan penghinaan terhadap budaya Persia dan sejalan dengan "perang urat syaraf" yang dilancarkan Amerika. Film garapan Zack Snyder itu, yang diangkat dari buku komik Frank Miller, menuturkan kisah Pertempuran Thermopylae dalam sejarah Yunani, di mana 300 tentara Sparta yang dipimpin Raja Leonidas bertempur dengan gagah berani melawan serangan besar-besaran Persia. Serangan itu memaksa ditundanya serbuan pasukan Raja Xerxes dan memberikan kesempatan kepada pasukan Yunani untuk melakukan serangan balasan. Selain menuduh film itu "membelokkan sejarah", Iran juga marah dengan penggambaran orang Persia dalam film itu sebagai "mahluk yang kasar dan suka kekerasan ketimbang sebagai umat manusia." Jaringan berita Khabar mengadakan program khusus untuk mengevaluasi film itu dari beberapa aspek, dengan menampilkan beberapa kritikus film yang menyatakan daya upaya film itu untuk menggambarkan orang Persia sebagai gemar dengan budaya kekerasan merupakan komplotan politik AS yang dijalankan melalui Hollywood dan Warner Bros. Jaringan milik negara itu juga mengaitkan film tersebut pada perbedaan politik yang sedang berlangsung antara Washington dan Teheran, seperti perselisihan nuklir. Para kritikus lebih jauh mengemukakan bahwa setelah orang Jerman, Japeng, Rusia dan Arab, penduduk Iran tampaknya akan menjadi "penjahat baru" dalam berbagai produksi Hollywood. Sejumlah besar orang Iran di luar negeri telah memulai kampanye e-mail di seluruh dunia untuk mengirimkan protes kepada Warner Bros karena telah menghina budaya dan sejarah Persia. Film laris resmi pertama Film tersebut dilaporkan telah meraup pemasukan senilai 70 juta dolar dari penjualan tiket pada pembukaan akhir pekan pertamanya, sehingga menempatkan "300" sebagai film laris resmi pertama tahun ini. Jumlah ini jauh lebih besar ketimbang penghasilan yang dicetak gabungan dari sembilan film yang masuk dalam daftar 10 besar pada akhir pekan lalu. Selain itu, film "300" memecahkan rekor rilis bulan Maret dan kabarnya dibuat hanya dengan anggaran sebesar 60 juta dolar saja. (*)
Copyright © ANTARA 2007