"Nanti kita lihat, mudah-mudahan di atas lima persen. Faktornya konsumsi dan belanja pemerintah," kata Bambang di Jakarta, Rabu.
Bambang tidak merinci angka perkiraan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2016, namun ia memastikan belum ada kontribusi pertumbuhan dari sektor investasi di awal tahun.
"Kalau PDB bisa lima persen, berarti konsumsinya di atas lima persen," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan perekonomian global pada 2016 sedang menuju perlambatan, namun pemerintah berupaya untuk menjaga konsumsi masyarakat dan mendorong investasi agar perekonomian nasional tetap stabil.
Ia bahkan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi triwulan I-2016 bisa lebih baik dari triwulan sebelumnya, atau pada kisaran 5,1 persen-5,2 persen, yang didukung oleh pembangunan infrastruktur sejak awal tahun.
"Secara umum, semestinya lebih baik dari kuartal lalu. Mungkin tidak sebagus yang dibayangkan, tapi perkembangan investasi dan pembangunan infrastruktur bisa mendukung ekonomi lebih baik," kata Darmin.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi dalam dua triwulan terakhir cenderung meningkat, yaitu pada triwulan III dan triwulan IV-2015 masing-masing sebesar 4,73 persen dan 5,04 persen.
Meskipun belum tumbuh sesuai potensinya, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada 2015 tercatat 4,79 persen masih lebih baik dari rata-rata pertumbuhan ekonomi di negara maju dan berkembang.
Dalam RAPBN-Perubahan 2016, pemerintah memasang asumsi ekonomi makro untuk pertumbuhan ekonomi pada 5,3 persen yang didukung oleh perbaikan konsumsi rumah tangga dan kinerja sektor investasi.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016