Ada kecenderungan peningkatan jumlah tenaga kerja berpendidikan tinggi yang menganggur. Kondisi ini mengisyaratkan pendidikan tinggi bukan jaminan dapat diterima di pasar kerja, baik diakibatkan karena adanya `gap` kompetensi atau ketidaksesuaian den

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri meminta perguruan tinggi melakukan pembenahan terhadap program studi dan kurikulum yang sudah tidak sesuai dengan dunia industri sehingga banyak lulusannya yang tidak terserap pasar kerja.

"Ada kecenderungan peningkatan jumlah tenaga kerja berpendidikan tinggi yang menganggur. Kondisi ini mengisyaratkan pendidikan tinggi bukan jaminan dapat diterima di pasar kerja, baik diakibatkan karena adanya gap kompetensi atau ketidaksesuaian dengan kebutuhan pasar kerja," kata Menaker dalam keterangan pers Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Agustus 2015, jumlah tenaga kerja berpendidikan tinggi yang bekerja ada 12,64 juta atau 11 persen dari total 114,84 juta orang yang bekerja.

Sedangkan sebanyak 900 ribu lulusan perguruan tinggi tercatat masih menganggur atau 12 persen dari total 7,56 juta pengangguran.

Menurut Menaker hal tersebut terjadi karena selama ini penyiapan tenaga kerja oleh perguruan tinggi hanya berorientasi pada kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi saja.

Padahal idealnya perguruan tinggi juga harus berorientasi pada paradigma pendidikan kewirausahaan. Artinya mengubah pola pikir dari menjadi pekerja ke bagaimana menciptakan lapangan kerja atau menjadi wirausaha.

"Dalam konteks paradigma entrepreuner education, pendidikan yang mengarah pada kompetensi di bidang entrepreuner perlu diberikan secara konsisten dari awal masuk hingga mahasiswa lulus. Sehingga lulusan perguruan tinggi tidak hanya memiliki character building (pembangunan karakter) dan employbility skill (keahlian bekerja), tapi juga entrepreuner skill (kemampuan berwirausaha)," kata Menaker.

Oleh karena itu, lanjut Menaker, kurikulum pendidikan seharusnya dirancang bertujuan untuk membentuk lulusan agar bisa sukses dalam karier sebagai pekerja maupun sebagai pebisnis atau wirausaha.

Dengan demikian, tidak ada lagi lulusan perguruan tinggi yang menganggur karena mereka yang tidak terserap ke pasar kerja memiliki kemampuan untuk berwirausaha.

Pewarta: Arie Novarina
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016