Jakarta, 13 Maret 2007 (ANTARA) - Sebagai tindak lanjut atas pengumuman publiknya pada tanggal 9 Maret 2007, Jimmy Kurniawan Laihad, Direktur Utama UOB Buana dalam siaran persnya di Jakarta mengatakan PT Bank Buana Indonesia Tbk. efektif telah berganti nama menjadi PT Bank UOB Buana Tbk. (UOB Buana) setelah mendapat persetujuan dari Pemegang Saham, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan Gubernur Bank Indonesia. "Perubahan nama ini akan memperkuat posisi UOB Buana di Industri Perbankan Nasional karena United Overseas Bank Limited (UOB) Singapura sebagai pemilik 100% saham UOB International Investment Private Limited (UOBII) adalah nama yang dikenal dan dipercaya di Asia." Jimmy yakin bahwa perubahan ini akan membawa UOB Buana ke arah yang lebih baik dan siap untuk menghadapi persaingan perbankan yang semakin ketat. Sedangkan pada sisi keuangan, dijelaskan, selama tahun 2006, UOB Buana berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 409,24 miliar atau meningkat 18,35% dibandingkan laba bersih tahun 2005 yang tercatat sebesar Rp 345,80 miliar. Kenaikan laba bersih ini terutama didukung adanya peningkatan pada pendapatan bunga bersih yang meningkat Rp 246,56 miliar atau 26,85%. NERACA Total aktiva per 31 Desember 2006 tercatat sebesar Rp 16,86 triliun tumbuh 5,35% dibandingkan dengan total aktiva per 31 Desember 2005 sebesar Rp 16,00 triliun. Sekitar 91,54% aktiva UOB Buana atau Rp 15,43 triliun merupakan aktiva produktif dengan bagian terbesar berupa kredit dan surat berharga yang masing-masing tercatat sebesar Rp 10,35 triliun dan Rp 3,53 triliun. Sesuai dengan rencana perluasan bisnisnya, penyaluran kredit UOB Buana pada bisnis konsumer per 31 Desember 2006 tumbuh 15,43% dari Rp 1,94 triliun tahun lalu menjadi Rp 2,23 triliun sedangkan total kredit yang telah disalurkan per 31 Desember 2006 sebesar Rp 10,35 triliun. Penyaluran kredit UOB Buana tetap didominasi pada sektor perdagangan dan industri dengan pangsa terhadap total kredit masing-masing sebesar 41,03% dan 21,41%. Penyebaran kredit berdasarkan skala Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mencapai 82,26% dari total outstanding kredit. Penghimpunan dana pihak ketiga per 31 Desember 2006 tercatat sebesar Rp 12,47 triliun dengan kontribusi dana Giro dan Tabungan sebesar 58,09% atau masing-masing sebesar 24,99% dan 33,10% dari total dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun. Dana pihak ketiga ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu lebih rendah sebesar Rp 0,43 triliun atau 3,31% di mana dana pihak ketiga per 31 Desember 2005 tercatat sebesar Rp 12,89 triliun. Jumlah saldo ekuitas UOB Buana meningkat tajam 50,67% atau sebesar Rp 1,10 triliun dari 2,17 triliun tahun sebelumnya menjadi Rp 3,27 triliun. Akibat dari peningkatan ekuitas tersebut rasio kecukupan modal (CAR) dengan memperhitungkan risiko kredit meningkat 10,68% menjadi 30,83% atau jauh di atas ketentuan Bank Indonesia sebesar 8%. LABA RUGI Laba bersih UOB Buana tahun 2006 sebesar Rp 409,24 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 63,44 miliar atau 18,35% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2005 yaitu sebesar Rp 345,80 miliar. Kenaikan laba bersih ini terutama karena peningkatan pendapatan bunga bersih UOB Buana yang naik sebesar 26,86% dari Rp 917,89 miliar pada tahun 2005 menjadi Rp 1.164,46 miliar pada tahun 2006. Pendapatan operasional lainnya naik 0,36% dari Rp 134,01 miliar pada tahun 2005 menjadi Rp 134,49 miliar, hal ini disebabkan oleh naiknya pendapatan kenaikan nilai surat berharga. Beban operasional lainnya meningkat 23,34% atau sebesar Rp 121,03 miliar dari Rp 518,47 miliar menjadi Rp 639,50 miliar, terutama disebabkan oleh meningkatnya beban personalia. Rasio-rasio profitabilitas UOB Buana per 31 Desember 2006 cukup baik, ROA, ROE dan NIM tercatat masing-masing sebesar 3,47%, 16,04% dan 7,65% dibandingkan dengan tahun lalu masing-masing sebesar 3,13%, 18,91% dan 6,51%. UOB Buana Didirikan di Jakarta pada tahun 1956, UOB Buana saat ini memiliki jaringan luas yang mencakup 205 Kantor yang tersebar di 18 Propinsi di Indonesia termasuk Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. UOB Buana senantiasa berfokus pada bisnis Perbankan Ritel & Komersial (Retail & Commercial Banking) yang akan menjadi salah satu bisnis utamanya dengan senantiana mengembangkan dirinya kepada bisnis Perbankan Konsumer serta Komersial Besar (Large Commercial). Fokus usaha pada Perbankan Ritel & Komersial berhasil membuat UOB Buana mampu bertahan selama beberapa kali krisis moneter yang melanda Indonesia. Lembaga Pemeringkat Internasional Fitch Ratings memberikan peringkat AA+ (idn) untuk National Long Term dengan Stable Outlook untuk UOB Buana, sedangkan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat Single A Plus (id A+) dengan Stable Outlook. Beberapa penghargaan yang diperoleh termasuk salah satu Bank Paling Bersinar di tahun 2007 versi Majalah Investor bulan November 2006 dan Golden Trophy Awards atas kinerja yang "Sangat Bagus" dari Majalah Info Bank 2000-2005. Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi Corporate Secretary (021) 6330585
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2007