Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno meresmikan penetapan Maguwo sebagai stasiun antarmoda didampingi Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro pada Rabu.
"Stasiun Maguwo dipilih sebagai stasiun intermoda karena lokasinya strategis dan terintegrasi dengan Bandara Adi Sutjipto serta angkutan berbasis jalan raya," kata Wakil Presiden Eksekutif PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Hendy Helmi di sela peresmian Stasiun Maguwo sebagai stasiun intermoda.
Ia mengatakan angkutan intermoda dikelola oleh badan usaha milik negara seperti PT KAI, PT Angkasa Pura, PT Garuda Indonesia, dan Perum Damri.
"Harapannya, dengan adanya angkutan intermoda ini maka seluruh destinasi wisata di DIY dan Jawa Tengah bisa terhubung," katanya.
Dengan demikian, lanjut Hendy, wisatawan asing maupun domestik semakin mudah menuju berbagai tempat wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Saat ini, PT KAI sudah memiliki kereta yang menghubungkan wilayah Solo-Yogya-Purwokerto dan Semarang.
Kereta Joglokerto melayani rute Solo-Jogja-Purwokerto, kereta Kamandaka melayani rute Semarang-Purwokerto, dan kereta Kalijaga melayani rute Solo-Semarang.
Selain bisa mengakses kereta dari Stasiun Maguwo, wisatawan juga bisa menjangkau layanan transportasi darat lainnya, khususnya bus yang dikelola oleh Perum Damri.
Hendy mencontohkan, wisatawan yang ingin melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi objek wisata Candi Borobudur dapat langsung mengakses pool Damri yang berada tidak jauh dari pintu keluar Stasiun Maguwo maupun dari pintu keluar Bandara Adi Sutjipto.
Selain Stasiun Maguwo, stasiun lain yang sudah ditetapkan sebagai stasiun intermoda adalah Stasiun Medan yang menghubungkan transportasi menuju Bandara Kuala Namu.
Beberapa stasiun lain yang dimungkinkan akan dikembangkan menjadi stasiun intermoda adalah stasiun di Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.
"Dimungkinkan juga pengembangan stasiun menuju Bandara Adi Sumarmo Solo sehingga bisa dijadikan sebagai stasiun intermoda," katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016