Berbicara selagi kunjungan ke Zagreb, Krosia, yang disiarkan luas televisi, Erdogan menyatakan Ketua DPR Ismail Kahraman mengutarakan pandangan pribadinya sendiri ketika berkata Turki memerlukan konstitusi yang relijius.
Proposal itu sendiri bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Republik Turki yang mayoritas muslim namun juga sekuler.
"Pandangan saya sudah diketahui bersama menyangkut hal ini. Kenyataannya adalah bahwa negara punya jarak yang setara dari semua keyakinan relijius. Ini adalah licisme (sekularisme)," tegas Erdogan.
Pernyataan Kahraman sendiri memicu gelombang kecaman dari oposisi dan protes jalanan Selasa kemarin. Dia kemudian meralat bahwa komentarnya itu adalah pandangannya pribadi, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016