"Birokrasi yang beri perizinan di kementerian tertentu yang mempersulit izin, yang memperlama izin, Presiden telah memerintahkan untuk diganti. Dicopot!," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung usai rapat terbatas persiapan menghadapi puasa dan Lebaran 2016 di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa sore..
Presiden, kata Pramono, meminta para birokrat untuk tidak boleh main-main terkait dengan persediaan bahan kebutuhan pokok di Bulan Ramadhan dan Lebaran 2016.
Dalam rapat kabinet itu, Jokowi meminta agar harga daging, minyak goreng dan beras pada Lebaran dan bulan puasa 2016 lebih rendah dibandingkan dengan harga saat ini.
"Sebagai contoh misalnya, daging sekarang sudah 120 ribu/kg. Presiden minta saat Ramadhan dan Lebaran di bawah 80 ribu/kg," kata Pramono.
Selain itu, Presiden juga minta agar sarana transportasi dan pasokan energi dijaga.
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menyatakan selain daging, minyak goreng dan beras, komoditas yang sering naik pada Ramadhan dan Labaran adalah bawang putih, bawang merah dan cabe rawit.
"Presiden minta dicari solusinya," kata Darmin menegaskan.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardoyo menyambut baik langkah pemerintah yang akan mengendalikan harga kebutuhan pokok karena bisa menekan inflasi yang saat ini sudah rendah dan stabil.
Agus mengatakan deflasi yang diduga terjadi pada April 2016, seharusnya didukung dengan menjaga inflasi tetap rendah saat Ramadhan dan Lebaran 2016.
Jokowi saat membuka rapat terbatas menginginkan agar pemerintah membalik situasi saat Lebaran 2016 berbeda dengan sebelumnya dimana harga daging dan beras selalu naik tajam.
"Hal-hal yang rutin naik, tahun ini kita jungkirbalikkan," katanya.
Pewarta: Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016