Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) diperkirakan akan bergerak "mixed" (bervariasi) karena kondisi fundamental yang berubah dan pengaruh bursa regional. "Pasar saya pikir bergerak `mixed` dengan melihat fundamental yang tetap dan situasi bursa regional," kata Luki Aryatama, analis riset dari PT Panin Capital, Selasa. Dia mengatakan melemahnya sebagian besar bursa regional masih menjadi acuan para pelaku pasar. "Namun, jika terjadi penurunan itu kecil, .... yang mungkin kurang dari enam poin," prediksinya. Luki menegaskan bahwa kondisi makro ekonomi yang masih stabil, seperti angka inflasi yang kecil, meningkatnya devisa dan naiknya peringkat utang Indonesia masih menjadi penopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk tetap pada trek positif. Selain itu, lanjutnya, banyak para pelaku pasar masih menunggu beberapa laporan keuangan emiten besar yang akan keluar pada Maret 2007 ini. Luki juga memperkirakan sektor pertambangan masih akan menjadi penopang indeks, sementara sektor telekomunikasi dan perbankan masih `wait and see` (lihat dan tunggu). Pada awal perdagangan, IHSG mengalami penguatan tipis 1,883 poin atau 0,10 persen menjadi 1.796,405 dan indeks LQ45 menambah 0,888 poin atau 0,23 persen ker posisi 281,986. Pergerakan saham didominasi efek yang tidak bergerak harganya sebanyak 28 dibanding yang naik 20 dan turun delapan jenis. Saham Aneka Tambang (ANTM) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) masih memimpin kenaikan, sementara Bank Mandiri (BMRI) dan Tambang Timah (TINS) bergerak stagnan. ANTM menguat Rp150 menjadi Rp10.300, PGAS terangkat Rp100 ke level Rp9.350, BMRI tetap di posisi Rp2.050 dan TINS bertahan di harga Rp10.250. (*)

Copyright © ANTARA 2007