Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar-bank Jakarta, Selasa pagi turun 10 poin menjadi Rp9.180/9.182 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya pada Rp9.170/9.190, menyusul spekulasi beli dolar pelaku lokal. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, mengatakan aksi lepas rupiah oleh pelaku lokal mendominasi pasar, setelah dua hari lalu menguat hingga mendekati level Rp9.150 per dolar AS. Pelaku lokal melepas rupiah untuk mencari untung yang sebelumnya sempat terpuruk hingga mencapai level Rp9.235 per dolar AS, katanya. Rupiah, lanjutnya, tertekan oleh melemahnya yen terhadap dolar AS dan sterling yang akhirnya mengimbas pasar uang domestik khususnya rupiah. Namun dolar AS sebelumnya turun terhadap yen, setelah pelaku pasar khawatir dengan data penjualan retail AS yang cenderung melemah, katanya. Dolar AS terhadap yen naik menjadi 117,65 dari sebelumnya 117,22 dan sterling menjadi 227,23 dari sebelumnya 225,87 yen. Para pelaku saat ini masih menunggu keluarnya laporan indeks harga konsumen AS yang akan diumumkan pada akhir minggu ini, ujarnya. Menurut Kostaman, Bank Indonesia (BI) masih berada di pasar dan tetap mengamati pergerakan rupiah, karena itu rupiah diperkirakan tidak akan kembali di level Rp9.200 per dolar AS. "BI akan menjaga likuiditas rupiah dan akan melakukan intervensi pasar apabila rupiah kembali bergejolak. Jadi tingkat rupiah saat ini dinilai cukup bagus berada di bawah level Rp9.200 per dolar AS," katanya. Rupiah, katanya, paling pas berada di posisi antara Rp9.100 hingga Rp9.150 per dolar AS, sehingga antara eksportir maupun importir berada dalam kondisi yang aman, karena itu BI selalu berada di pasar. Apalagi BI saat ini memiliki cadangan devisa yang cukup kuat untuk menjaga rupiah agar tetap berada pada posisi yang diharapkan keduanya, baik eksportir maupun importir, ucapnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007