Batam (ANTARA News) - Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Kota Batam, Kepulauan Riau, berencana merayakan Hari Buruh Internasional atau May Day 2016 dengan menggelar panggung rakyat di Terminal Angkutan Umum Muka Kuning, Minggu (1/5).
"Perayaan May Day dikonsep dengan panggung rakyat di tempat yang dekat dengan masyarakat," kata Panglima Garda Metal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Batam, Suprapto di Batam, Selasa.
Untuk pertama kalinya, puncak perayaan May Day tidak dilakukan dengan berunjuk rasa di depan Kantor Wali Kota atau DPRD Kota Batam, melainkan di tempat yang lokasinya relatif jauh dari pusat pemerintahan.
Suprapto menyatakan karena Hari Buruh jatuh pada Minggu, saat kantor pemerintahan tutup, maka perayaan dipindahkan ke lokasi yang lebih dekat dengan masyarakat.
"Terminal itu dekat dengan kawasan industri, lalu lintas di sana juga padat, banyak masyarakat lewat. Ketimbang di tempat lain, masyarakat tidak akan tahu dengan perjuangan kami selain melalui media massa," kata dia.
Dengan menempatkan Panggung Rakyat perayaan May Day di terminal, maka diharapkan terjadi interaksi lebih dekat antara pekerja dengan masyarakat yang lalu lalang.
FSPMI menggandeng komunitas seni di kalangan pekerja untuk tampil di panggung rakyat menghibur buruh.
"Apa buruh tidak butuh hiburan, paling tidak hiburan dari kita untuk kita. Ada yang nge-band, dance. Ada perwakilan dari enam perusahaan akan tampil, kami juga melibatkan seni jalanan," ceritanya.
Selain hiburan, FSMPI tetap akan mengajukan empat tuntutan kepada pemerintah, yaitu agar pemerintah mengupayakan upah sektoral, menolak Kepres No. 19 tahun 2016 tentang KEK, menolak PP 78 tahun 2015 tentang pengupahan dan menolak kriminalisasi teman aktivis sosial yang dilakukan pihak keamanan.
Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016