Jakarta (ANTARA News) - KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) membantah sinyalemen bahwa keakraban yang ditampakkan bersama istri pertamanya, Teh Ninih, saat memberikan tausiyah dan berdialog dengan ratusan pengunjung Islamic Book Fair 2007 adalah pura-pura, karena hal itu adalah sebuah kenyataan yang tidak ingin ditutupi. "Tidak ada yang pura-pura dan buat apa, pura-pura hanya membuat kita munafik. Makanya berani terang-terangan begini karena tidak mau hidup dalam kemunafikan," katanya setelah memberikan tausiyah, di Jakarta, awal pekan ini. Aa Gym dan Teh Ninih hadir dalam Islamic Book Fair untuk memberikan tausiyah dan berdialog tentang kiat-kiat menjadi sukses seperti yang ada dalam buku "Saya Tidak Ingin Kaya Melainkan Harus Kaya," kata Aa Gym. Dalam kesempatan tersebut Aa Gym dan Teh Ninih membagi pengalaman hidup mereka saat membangun usaha bersama-sama. Aa pun tak segan menunjukkan keakraban mereka dengan memanggil Teh Ninih "istri tercinta" dan berulang kali menyatakan cemburu saat istri pertamanya ini lebih banyak dipotret oleh pengunjung. "Eh jangan dekat-dekat itu istri saya, saya jadi cemburu," kata Aa dengan nada bercanda ketika seorang pengunjung pria mengambil gambar Teh Ninih. Meski sempat menuai kritikan karena mengambil keputusan untuk memperistri Teh Rini, Aa Gym mengaku mendapatkan banyak hikmah dari peristiwa tersebut. "Kita banyak belajar dari semua ini. Ini adalah cara Allah mendidik kita. Saya sudah 20 tahun berdakwah sudah saatnya evaluasi dan masuk episode baru. Kalau tadinya mencintai karena makhluk, mudah-mudahan sekarang lebih insaf dan cinta kita makin asri," katanya didampingi Teh Ninih. Ia berharap dengan adanya peristiwa tersebut dapat memacu masyarakat untuk belajar menyikapi perbedaan pendapat. "Saya juga belajar, butuh proses. Mudah-mudahan kita bisa menyikapi perbedaan pendapat dengan tidak emosional, kita hargai setiap keluarga yang punya strategi masing-masing. Tidak perlu meniru yang lain tetapi lakukan apa yang terbaik tanpa harus menilai yang lain yang tidak sepaham," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007