Tulungagung, Jawa Timur (ANTARA News) - Badan Urusan Logistik Subdivre Tulungagung, Jawa Timur. menggandeng TNI AD setempat mencegah tengkulak masuk dan membeli gabah petani. Babinsa di Kodim 0807/Tulungagung dikerahkan mencegah tengkulak-tengkulak beraksi, yang bisa merusak harga pasar.

"Kami sedang coba kerjasamakan dengan TNI AD, agar gabah Tulungagung tidak lari ke luar daerah," kata Kepala Bulog Subdivre Tulungagung, Budi Cahyanto, di Tulungagung, Senin.

Adapun Komandan Kodim 0807/Tulungagung Letnan Kolonal Artileri Medan Brantas Suharyo, menyatakan, "Seluruh babinsa di daerah-daerah kami kerahkan mencegah pembelian gabah oleh tengkulak untuk dibawa atau dijual ke luar daerah. Pokok ketemu langsung kami hentikan, turunkan saat itu juga."

Gabah yang diturunkan hasil temuan bintara pembina desa-nya, kata dia, akan dibawa ke Bulog setempat dan dibeli Bulog.

"Kemarin lusa razia di Pakel kami dapat tujuh truk, lalu di Tanggulwelahan dan beberapa daerah lain. Total kami turunkan sekitar 20 ton yang selanjutnya dilakukan pembelian ulang oleh Bulog," kata dia.


Harga beras yang dibeli sesuai harga yang ditetapkan, di antaranya, jika jumlah butir beras yang pecah-pecah di bawah 20 persen maka dihargai bisa di atas Rp4.000 perkilogram.


Sampai saat ini, Bulog setempat baru bisa mengumpulkan 7.500 ton beras petani dari target 50.000 ton.

Pewarta: Destyan Sujarwoko
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016