Jakarta (ANTARA News) - Kandidat calon ketua umum Partai Golkar Priyo Budi Santoso menawarkan tujuh program untuk mewujudkan kebangkitan Golkar pada masa kepemimpinan mendatang.
"Kepemimpinan Golkar ke depan harus berpikir out of the box, berpikir diluar kebiasaan. Maka sedikitnya ada tujuh langkah atau program penting yang saya tawarkan dalam konteks kepemimpinan kedepan," ujar Priyo dalam diskusi politik bertajuk Babak Baru Partai Politik Indonesia yang diselenggarakan Jenggala Center di Jakarta, Senin.
Priyo menjelaskan tujuh program itu antara lain, pertama yakni keinginannya membangkitkan kembali elemen mliliter dan birokrasi dalam tubuh Golkar.
"Yang saya maksud adalah merangkul purnawirawan polisi dan TNI serta mantan birokrat untuk masuk dalam kepengurusan Golkar. Selain itu juga saya akan mengajak aktivis-aktivis untuk membangun bangsa bersama Golkar," ujar dia.
Program kedua, menjaga citra Golkar melalui kepengurusan ke depan dengan cara menginstruksikan seluruh pengurus untuk bisa berhubungan dekat dengan berbagai elemen masyarakat.
"Pemimpin Golkar adalah etalase partai. Kalau pemimpin bermewah-mewahan, borjuis dan menjaga jarak dengan masyarakat hanya akan merugikan partai," jelas dia.
Ketiga, Priyo mengatakan kepemimpinan Golkar mendatang harus merakyat dengan jiwa muda yang energik sesuai dengan tren kepemimpinan saat ini.
"Semua harus mengingat bahwa karpet merah hanya akan diberikan bagi pemimpin yang merakyat sesuai tren saat ini," kata dia.
Kemudian program keempat Priyo mendambakan kantor Partai Golkar dapat menjadi pusat komando dan pusat penampungan bagi seluruh aspirasi masyarakat. Dia berencana membuka pintu partai selebar-lebarnya bagi masyarakat untuk menyampaikam gagasan dan pendapat.
Kelima, pilkada serentak 2017 harus menjadi ajang bagi Golkar untuk meraih kursi kepala daerah agar bisa berkontribusi bagi pembangunan di daerah.
Keenam, mengedepankan politik luhur dengan tata krama politik yang tidak berorientasi pada kekuasaan melainkan terhadap karya-kekaryaan.
Ketujuh, Priyo memandang perlu adanya pendistribusian komando partai ke pengurus daerah berkenaan dengan pemilihan kepala daerah.
"Jadi untuk persoalan mengusung kepala daerah tidak mesti komando dari pusat. Saya 17 tahun di parlemen praktis menjadi juru bicara partai dan ini merupakan bagian dari redistribusi komando itu," jelas dia.
Munaslub Partai Golkar akan digelar pada Mei 2016 di Bali dengan agenda utama pemilihan ketua umum.
Ade Komaruddin, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Idrus Marham, Indra Bambang Utoyo, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo, dan Zaki Iskandar merupakan sejumlah nama yang belakangan sudah menyatakan siap maju.
Para bakal calon ketua umum sejauh ini sudah memulai menyampaikan gagasannya terkait kepemimpinan Golkar ke depan sebagai wujud adu gagasan menjelang Munaslub.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016