... pembasmian dimulai pada 1959 hingga 1968 dengan program komando pemberantas malaria oleh Presiden Soekarno...

Bengkulu, Bengkulu (ANTARA News) - Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan sehingga tidak kalah nyamuk Anopheles aegyptii yang menjadi vektor plasmodium malaria.

"Jangan mau kalah sama nyamuk, kita harus bisa eliminasi malaria," kata Moeloek, saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Malaria Sedunia, di Kabupaten Seluma, Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan, pengendalian penyakit malaria menjadi tanggung jawab bersama sehingga Indonesia bebas Malaria pada 2030.

Pemberantasan malaria hendaknya dimulai dari kebiasaan masyarakat sehari-hari untuk menjaga kebersihan lingkungan, termasuk menjaga ekosistem hutan bakau yang menjadi "rumah" nyamuk Anopheles aegyptii.

Selain menjaga kebersihan lingkungan, warga juga diminta menggunakan kelambu saat tidur sebab nyamuk vektor plasmodium malaria itu menusuk dan menghisap darah manusia pada malam hari.

Hari Malaria Sedunia pada 2016 mengambil tema End Malaria for Good, sedangkan tema nasional adalah "Bebas Malaria Prestasi Bangsa".

Pemerintah juga menetapkan tiga subtema yakni mengimbau warga agar tidur menggunakan kelambu berinsektisida, penemuan dini dan pengobatan tepat, serta bersama warga menuju Desa Bebas Malaria.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Mohamad Subuh mengatakan sejak 1959 pemerintah sudah memulai upaya pemberantasan penyakit malaria.

"Upaya pembasmian dimulai pada 1959 hingga 1968 dengan program komando pemberantas malaria oleh Presiden Soekarno," katanya.

Selanjutnya upaya pemberantasan terpadu pada 1969 sampai 2000 dan dilanjutkan dengan pengendalian malaria pada 2000 hingga kini.

Subuh mengatakan, dari 514 kabupaten kota, baru 232 kabupaten dan kota yang bertatus eliminasi malaria.

Masih ada lima provinsi yang merupakan endemis tertinggi malaria yakni Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.

Sementara di Bengkulu, dari 10 kabupaten dan kota, tiga kabupaten bebas malaria yakni Kabupaten Rejanglebong, Lebong, dan Kepahiang.

Tujuh kabupaten dan kota lainnya yakni Mukomuko, Bengkulu Utara, Seluma, Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, Bengkulu Selatan dan Kaur masih berstatus pengendalian intensifikasi atau berada pada posisi endemisitas malaria sedang.

Pewarta: Helti Sipayung
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016