Beberapa pendapat menyebutkan bahwa hal tersebut dikarenakan sifat iPhone SE sendiri yang didoktrin sebagai pengganti atau upgrade dari iPhone 5. Selain itu, tidak ada pembaruan dari segi desain juga membuat konsumen enggan membeli ponsel tersebut.
Meski demikan, grafik adopsi perangkat dengan layar 4 inci itu dinilai cukup baik. Data Localytics menunjukkan bahwa iPhone SE diterima cukup baik di pasar Eropa, seperti U.K dan Perancis, dengan tingkat adopsi 1 persen.
Angka tersebut sama dengan tingkat adopsi iPhone SE di Kanada dan Hongkong. Sementara Amerika Serikat berada di angka 0,4 persen, yang juga sama dengan rata-rata tingkat adopsi iPhone SE di seluruh dunia.
Meski mengusung layar 4 inci, seperti iPhone 5, iPhone SE didukung oleh chipset A9 yang sama digunakan pada iPhone 6s dan iPhone 6s Plus. Handset tersebut juga memiliki kamera belakang 12MP, seperti yang ditemukan pada iPhone 6s, termasuk fitur Live Photos, meskipun minus 3D Touch.
Dengan dukungan untuk NFC dan Apple Pay, smartphone tersebut dinilai sempurna bagi mereka pengguna ponsel 4 inci yang ingin meng-upgrade perangkat mereka, namun enggan menggunakan layar yang lebih besar seperti iPhone 6 atau iPhone 6s.
Kondisi tersebut diprediksi akan berakhir pada September mendatang, ketika Apple meluncurkan iPhone 7 dengan chipset A10, dan upgrade perangkat keras lainnya, demikian Phone Arena.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016