Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR Agung Laksono menyatakan, tidak perlu ada tekanan kepada Presiden untuk melakukan perombakan kabinet karena penyusunan kabinet sepenuhnya tanggungjawab Presiden dan Presiden tentu telah memiliki catatan mengenai kinerja para menterinya. "Soal wacana perombakan kabinet itu sebaiknya diserahkan sepenuhnya kepada Presiden," katanya setiba di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Senin malam setelah melakukan kunjungan kerja ke lokasi gempa bumi di Sumatera Barat. Agung mengakui, para Rapimnas Golkar sebelumnya telah disampaikan desakan kepada Presiden agar dilakukan perombakan kabinet. Namun hal itu sepenuhnya diserahkan kepada Presiden apakah akan melakukan perombakan atau tidak. "Kita serahkan saja kepada Presiden. Saya kira Presiden telah menerima masukan-masukan," katanya. Agung mengemukakan, tekanan politik kepada Presiden tidak perlu dilakukan karena Presiden telah memiliki pertimbangan-pertimbangan. "Golkar sendiri tidak pernah melakukan pembahasan secara khusus mengenai perombakan kabinet itu. Kalau nanti menekan terus dianggap mengganggu suasana kerja pemerintahan," katanya. Hanya saja, kata Agung, kalau Golkar diminta membicarakan perombakan kabinet tentu Golkar siap. "Kalaupun dilakukan perombakan kabinet sebaiknya akhir April dan sebaiknya ini merupakan perombakan kabinet yang terakhir dilakukan," katanya. Anggota Fraksi partai Golkar (FPG) DPR Yudy Chrisnandi juga mengemukakan, wacana mengenai perombakan kabinet sebaiknya tidak ditanggapi presiden sebagai tekanan politik. "Wacana yang berkembang di masyarakat sebaiknya dianggap sebagai masukan, tetapi apakah akan dilakukan perombakan kabinet atau tidak maka keputusan akhir ada pada Presiden," katanya. Mengenai adanya tokoh GFolkar yang juga ikut bersuara mengenai perombakan kabinet, Yudy menyatakan, hal itu bukan sebagai permintaan atau desakan. hal itu berbeda dengan yang dilakukan ketua umum partai politik yang--bahkan--sampai mendatangi presiden terkait perombakan kabinet. Anggota DPR dari Fraksi Partai Bintang Reformasi Nizar Dahlan mengingatkan agar parpol-parpol menahan diri terkait masalah perombakan kabinet. "Sebaiknya `syahwat politik` terkait perombakan kabinet dikendalikan," katanya sebelum berangkat menuju kampung halamannya yang terkena gempa bumi di Sumatera Barat.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007