Sebagian titik banjir memang mulai surut, dan warga yang sebelumnya mengungsi juga sudah mulai kembali ke rumahnya masing-masing."

Karawang (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyatakan, banjir yang terjadi selama tiga hari terakhir di beberapa desa sudah mulai surut.

"Sebagian titik banjir memang mulai surut, dan warga yang sebelumnya mengungsi juga sudah mulai kembali ke rumahnya masing-masing," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat Asip Suhendar, di Karawang, Minggu.

Di antara titik banjir yang sudah surut ialah di Desa Karangligar dan Parungsari Kecamatan Telukjambe Barat serta di Kelurahan Karawang Tanjungmekar, Karawang Kulon, Tanjungpura dan Kelurahan Nagasari Kecamatan Karawang Barat.

Ia mengatakan, banjir di desa-desa itu sudah mulai surut, karena tinggi muka air di sungai CIbeet sudah mulai berkurang.

Asip menyatakan, sebelumnya pihaknya mencatat terdapat sejumlah desa di empat kecamatan yang dilanda banjir akibat meluapnya dua sungai besar di Karawang, yakni sungai Cibeet dan Citarum.

Menurut dia, sampai saat ini memang ada daerah yang banjir sudah mulai surat. Tetapi di daerah lain, masih ada beberapa desa yang masih terendam banjir.

Daerah yang kini masih dilanda banjir di antaranya di Desa Segaran Kecamatan Batujaya serta di Desa Telukbuyung dan Desa Telukjaya Kecamatan Pakisjaya.

Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, banjir yang terjadi selama tiga hari terakhir telah merendam sejumlah desa/kelurahan di empat kecamatan sekitar Karawang.

Daerah-daerah tersebut ialah Kecamatan Telukjambe Barat, yakni di Desa Karangligar dan Desa Parungsari. Kemudian di Kecamatan Karawang Barat terjadi banjir di Kelurahan Karawang Tanjungmekar, Karawang Kulon, Tanjungpura dan Kelurahan Nagasari.

Banjir juga terjadi di Desa Segaran Kecamatan Batujaya serta di Desa Telukbuyung dan Desa Telukjaya Kecamatan Pakisjaya.

Meski banjir di daerahnya secara perlahan sudah mulai surut, tetapi Asip menyatakan pihaknya akan terus mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir susulan.

Pewarta: M. Ali Khumaini
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016