Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan kenaikan 1,89 persen ke posisi 4.914,73 poin dalam periode 18-22 April 2016 dibandingkan pekan sebelumnya 4.823,56 poin.
"Peningkatan IHSG itu membuat nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia ikut meningkat menjadi Rp5.217 triliun dari periode pekan sebelumnya yang sebesar Rp5.120 triliun," kata Kepala Komunikasi Perusahaan BEI Dwi Shara Soekarno dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.
Ia menambahkan bahwa rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia pada periode 18-22 April 2016 juga mengalami kenaikan 0,27 persen menjadi Rp6 triliun dari Rp5,98 triliun.
Namun sayangnya, rata-rata volume transaksi harian mengalami koreksi 4,03 persen dan rata-rata frekuensi harian berkurang 0,46 persen.
Pada periode itu, investor asing mencatatkan beli bersih atau foreign net buy di pasar modal Indonesia dengan nilai Rp1,41 triliun dan secara tahunan, aliran dana investor asing di pasar saham sebesar Rp6,34 triliun.
Secara terpisah, Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa penguatan harga komoditas minyak mentah dunia yang berada di atas level 40 dolar AS per barel turut menopang pergerakan naik IHSG.
"Naiknya emiten-emiten berbasis komoditas menjadi salah satu faktor yang mendorong IHSG, namum tetap perlu diwaspadai mengingat harga komoditas yang masih cukup berfluktuasi, dimana masih berlebihnya persediaan minyak di beberapa negara yang berpotensi menurunkan harga minyak," katanya.
Ia menambahkan bahwa sentimen akan dirilisnya paket kebijakan ekonmi pemerintah jilid XII juga turut mendorong kenaikan IHSG. Dalam jangka pendek ini indeks BEI berpotensi terus melanjutkan kenaikannya menuju level batas atas ke 4.935 poin.
"Diharapkan, target itu dapat tercapai sehingga dapat memperkuat pola kenaikan IHSG," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016