Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Saifullah Yusuf menyatakan siap dicopot jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memang menghendaki demikian. "Menteri itu pembantu Presiden. Jika siap diangkat tentu juga harus siap dicopot," kata Saifullah saat peresmian pembentukan divisi SAR Gerakan Pemuda Ansor di Jakarta, Senin. Terkait wacana reshuffle kabinet, Saifullah disebut-sebut sebagai menteri yang akan diganti selain Menteri Perhubungan Hatta Rajasa dan Menteri Agama Maftuh Basyuni. Pencopotan Saifullah antara lain direkomendasikan DPP PKB. Saifullah yang mantan Sekjen DPP PKB itu mengaku tidak terlalu memikirkan wacana reshuffle yang kembali marak bulan ini karena pada akhirnya yang menentukan adalah Presiden. "Reshuffle itu kan hak prerogratif Presiden. Sebagai menteri saya berusaha menjalankan tugas semaksimal mungkin. Penilaiannya tentu ada pada Presiden," katanya. Hanya saja, Ketua Umum GP Ansor yang juga Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Partai PPP itu menyesalkan usul pencopotan seorang menteri oleh partai politik, apalagi di sisi lain partai itu justru mengajukan nama kadernya pada Presiden agar diangkat sebagai menteri. "Memang siapa pun berhak mengajukan usul reshuffle. Tapi kalau satu partai usul agar Presiden mencopot menteri dari partai lain, lantas mengajukan nama dari partainya untuk diangkat sebagi menteri, ini kan tidak etis," katanya. Artinya, kata Saifullah, usul reshuffle yang diajukan partai tersebut tidak berangkat dari penilaian obyektif dan demi perbaikan kinerja pemerintah, melainkan mengincar jabatan. Sebelumnya, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar menyatakan, hampir separuh anggota kabinet harus diganti karena kinerjanya dinilai kurang baik, termasuk Saifullah Yusuf. "Hampir separuh kabinet harus dibenahi," kata Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar usai pembukaan Akademi Politik Kebangsaan yang digelar PKB di Jakarta, Minggu (11/3). Namun pada kesempatan yang sama Muhaimin menyatakan PKB siap jika diajak Presiden Yudhoyono memperkuat kabinet. PKB sendiri sudah menyiapkan tiga nama untuk mengisi kabinet.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007