Canberra (ANTARA News)- Topan menghantam pantai baratdaya Australia, Senin hanya beberapa hari setelah satu badai merobohkan rumah-rumah dan sebuah kamp pertambangnan di daerah yang sama, menewaskan tiga orang.
Topan Jacob, yang berkategori satu, memasuki pantai itu dekat kota Port Hedland, pelabuhan untuk ekspor bijih besi di mana topan George berskala empat menimbulkan kekacauan Jumat lalu.
Dengan kecepatan angin hanya 100km per jam, badan urusan darurat mengatakan Jacob tidak menimbulkan kerusakan seperti George, yang menghantam daerah itu dengan kecepatan angin 275 km per jam.
"Apabila kita melihat badai Jacob setelah topan George, kita rasa, oh Tuhan tentu tidak. Banyak hujan, itu akan merupakan persoalan terbesar," kata pemilik Pardoo Roadhouse, Terry Brennan kepada media lokal.
Para ahli cuaca mengatakan Jacob akan segera kehilangan kekuatan setelah melintasi pantai itu. Topan itu menuju pulau Pilbara yang kaya barang tambang, di mana penduduk masih melakukan pembersihan setelah dihantam topan George.
Dua topan itu menyebabkan sekitar separoh produksi minyak Australia terhenti untuk hari kelima dan para operator mengataabn produksi mungkin hanya baru dimulai kembali pada akhir pekan.
Topan George menghantam sebuah kamp pertambangan milik Fortesque Metals Group, menewaskan seorang dan mencederai 28 lainnya, yang memicu tuduhan dari serikat buruh bahwa para pekerja tidak diberikan peringatan yang cukup untuk mencari perlindungan. Seorang pekerja lainnyta tewas di rumah sakit dan seorang tewas di tempat lain.
Topan yang paling banyak menelan korban adalah Topan Tracy, yang menewaskan 65 orang di kota Darwin, Australia utara tahun 1974, demikian Reuters.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007