"Untuk runway jadi mungkin satu-satunya jalan kalau mau menambah runway lagi dengan cara reklamasi," kata General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Trikora Harjo di Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu.
Meski demikian, kajian terkait reklamasi tersebut perlu disosialisasikan kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di Provinsi Bali karena hal tersebut merupakan salah satu solusi apabila menambah landasan pacu.
"Kalau dilihat kondisi saat ini tuntutan dari kebutuhan pariwisata sudah saatnya perlu menambah runway," imbuhnya.
Dia menjelaskan bahwa rencana induk penambahan bandara tersebut sudah dibuat namun semua hal itu masih dalam tahapan pembicaraan antara Pemerintah Provinsi Bali, Angkasa Pura I, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan dan instansi terkait lainnya.
"Masterplan sudah kami buat namun perlu pembicaraan lagi dengan kementerian dan Pemprov Bali," ucap Trikora.
Idealnya, lanjut dia, penambahan satu landasan pacu itu memiliki panjang 3.000 meter dengan lebar 45 meter seperti dengan runway yang ada saat ini.
Namun Trikora belum bisa membeberkan lebih lanjut terkait rencana itu termasuk estimasi anggaran dan waktu pengerjaan landasan pacu baru itu.
Akan tetapi dipastikan rencana itu belum bisa terealisasi tahun ini karena sedang dalam tahap pembicaraan.
Bandar Udara Internasional Ngurah Rai merupakan salah satu bandara tersibuk di Indonesia dengan operasional 24 jam.
Bandara itu termasuk kategori bandara yang melayani penumpang 15 hingga 25 juta penumpang tiap tahun.
Tahun 2015, bandara tersebut melayani 8,6 juta penumpang domestik dan 8,5 penumpang internasional sehingga total mencapai 17,1 juta penumpang.
Rata-rata pergerakan penumpang setiap hari mencapai 46.883 orang.
Sedangkan selama tahun 2015 pergerakan pesawat di bandara itu mencapai 125.345 pergerakan pesawat dengan rata-rata per hari mencapai 346 pergerakan.
Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016