Cibinong (ANTARA News) - Pasca kerusuhan antara suporter Persatuan Sepakbola Jakarta (Persija), Jakmania dengan suporter Persatuan Sepakbola Kabupaten Bogor (Persikabo), Kabomania usai pertandingan, di luar Stadion Persikabo di Cibinong, Minggu (11/3), tidak ada seorang pun yang ditahan polisi.
"Semuanya dibebaskan. Meskipun akibat kerusuhan itu, mencederai delapan orang Jakmania, satu orang Kabomania, serta satu orang petugas keamanan. Tiga diantaranya harus dilarikan ke rumah sakit," kata Ketua Panitia Pertandingan Persikabo, Ronny Toisuta, di Cibinong, Jabar, Senin.
Dijelaskannya, panitia pertandingan Persikabo sudah mengantisipasi kemungkinan terjadi kerusuhan dengan menambah jumlah personil keamanan.
Dalam pertandingan melawan Persija, panitia pertandingan Persikabo menurunkan 10 SST (satuan setingkat pleton-red) polisi dari Polres Bogor dan Polda Jawa Barat, satu SST TNI dari Kodim 0602 Kabupaten Bogor, serta dua SST TNI dari Kopassus Grup 23 Kemang Bogor.
"Dalam pertandingan biasanya kita hanya menurunkan lima SST polisi. Tapi, menghadapi Persija kita sudah menambah personil polisi menjadi 10 SST. Jumlah itu masih ditambah dengan petugas Pol PP dan Linmas, sehingga seluruhnya sekitar 300 personil," jelasnya.
Antisipasi lainnya, sebelumnya sudah dilakukan kesepakatan antara koordinator Kabomania dan Jakmania, agar sama-sama menertibkan massanya dan tidak melakukan tindakan yang menimbulkan kerusuhan.
Dalam kesepakatan itu, Jakmania mendapat kuota 3.000 suporter, karena kapasitas Stadion Persikabo maksimal hanya 11.000 orang. Padahal, masih banyak penonton umum yang juga ingin menyaksikan partai Persikabo melawan Persija.
Menurut dia, sekitar 3.000 suporter Persija datang dengan tertib dalam rombongan bersama koordinatornya. Mereka membeli tiket dan duduk di kelas festival sisi kiri stadion.
Tapi, ternyata ada juga Jakmania yang datang tidak bersama rombongan dan membeli tiket sendiri-sendiri dan sebagian lagi tidak membeli.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007