Pangkalpinang (ANTARA News) - Pangkalpinang kembali mengalami krisis beras dan gula karena tersendatnya pengiriman barang dari Palabuhan Tanjung Priok (Jakarta) sejak tiga hari terakhir sehingga harga beras kini menembus level Rp9000/kg dan gula Rp8.500/kg. "Stok beras dan gula ludes, sementara pasokan sudah tiga hari terhenti, akibatnya harga beras dan gula melambung tinggi di Pasar Pembangunan Pangkalpinang," ujar Wati, seorang distributor beras dan gula di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Senin. Harga beras menembus angka Rp9.000,-per-kg dari harga sebelumnya Rp6.500,-per-kg untuk semua jenis beras, sebagai peningkatan tertinggi dalam setahun terakhir ini, ujarnya. Bukan hanya harga beras yang melambung tinggi, harga gula di pasaran juga naik. Harga gula biasanya Rp305.000,-per-karung (satuan isi 40 kg) naik menjadi Rp355.000,-per-karung, harga satuan perkilo naik dari Rp6.250,-per-kg menjadi Rp8.500,-per-kg. Menurut dia, pengiriman beras dan gula dari Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta) ke Pelabuhan Pangkalbalam (Pangkalpinang) tidak masuk sehingga stok beras dan gula habis sehingga memicu melambungnya harga barang kebutuhan pokok itu," ujar Wati. "Mau apalagi, kenaikan barang merupakan keadaan yang menghukum kita semua, apalagi terjadi di tengah daya beli masyarakat yang melemah. Bahkan kenaikan beras dan gula di perkirakan akan terus berlanjut karena belum ada kabar dari agen di Pelabuhan Pangkal Balam akan datangkan pengiriman beras dan gula dari Pelabuhan Tanjung Periok," ujarnya. Jalur transportasi laut Pelabuhan Tanjung Priok-Jakarta-Pelabuhan Pangkal Balam relatif terhenti sejak kapal Ro-ro Levina I terbakar dan empat kapal lainnya tidak aktif, sedangkan dua unit KM LCT yang akan menggantikan kapal Ro-ro rencananya baru beroperasi 14 Maret 2007.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007