,,, tidak hanya pilkada yang ada calon perseorangan, tetapi juga pemilu."
Depok (ANTARA News) - Politisi dan mantan ketua DPR RI Akbar Tandjung mengimbau kepada partai politik (parpol) untuk melakukan perbaikan karena sering digunakan sebagai sarana seseorang untuk medapatkan kekuasaan.
"Paradigma partai politik saat ini harus diubah, karena partai saat ini hanya digunakan untuk meraih kekuasaan, dan orang itu berupaya meraih kekuasaan dengan cara apa pun," kata Akbar saat dialog "Dari UI Untuk Bangsaku" di Universitas Indonesia, Depok, Jumat.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan Center for Election and Political Party (CEPP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI tersebut, mantan ketua umum Partai Golongan Karya (Golkar) itu mengemukakan, parpol juga perlu diperkuat dari berbagai bentuk pendekatan seperi ideologi, serta pandangan politiknya.
Alumni UI tersebut menilai, perbaikan parpol dirasa perlu agar publik dapat membedakan satu partai dengan partai lain.
"Saat ini satu partai dengan partai yang lain tidak ada bedanya. Sama saja. Untuk itu, partai politik perlu identifikasi agar publik semakin tahu perjuangan partai tersebut," kata mantan Menteri Sekretaris Negara dalam pemerintahan Presiden B.J Habibie pada 1998 itu.
Ia juga menilai, fungsi parpol memberikan pendidikan politik bagi kader partai masih sangat lemah.
Bahkan, ia mantai ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) itu menilai, parpol belakangan ini hanya memberikan pendidikan politik jika masa pemilihan kepala daerah atau pemilihan umum saja untuk mendapatkan dukungan suara.
Akbar juga menyarankan, parpol memberikan kesempatan bagi calon perseorangan untuk maju agar dapat menempati posisi-posisi politik di pemerintahan.
"Partai politik jangan subjektif dalam proses pencalonan perseorangan, saya melihat tidak tampak sikap legowo dari partai politik untuk memunculkan calon perseorangan," ujarnya.
Ia mengatakan, sistem perseorangan memperkuat basis rekrutmen, sehingga calon bertambah maka nantinya akan menghasilkan pemimpin terbaik.
"Ke depan, menurut saya, tidak hanya pilkada yang ada calon perseorangan, tetapi juga pemilu," demikian Akbar Tandjung.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016