Saya harap DKI harus di bawah pemerintah pusat, bukan dijadikan pemerintah daerah. Itulah makanya saya tertarik untuk maju sebagai bentuk kontribusi menyelesaikan masalah Jakarta
Depok (ANTARA News) - Yusril Ihza Mahendra membeberkan alasannya maju sebagai bakal calon gubernur Provinsi DKI Jakarta adalah untuk memperbaiki masalah lama Ibu Kota yang belum terselesaikan hingga saat ini.
"Untuk apa jadi gubernur? Saya sudah tiga kali jadi menteri," kata Yusril dalam dialog kebangsaan "Dari UI Untuk Bangsaku" di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat.
Yusril mengaku tergerak membereskan Jakarta karena Ibu Kota ibarat wajah dari suatu negara.
"Membenahi negara harus dimulai dari ibukotanya. Bagus ibukotanya, bagus juga negaranya," kata dia,
Secara spesifik Yusril menitikberatkan programnya untuk menyelesaikan masalah lama, antara lain kesenjangan antara pemerintah pusat dengan daerah yang membuat penuntasan masalah banjir, kemacetan dan kesejahteraan menjadi berlarut-larut.
"Saya ingin menyelesaikan masalah lama, antara pusat dan daerah yang belum terselesaikan. Banyak masalah yang tidak selesai, misalnya macet, banjir, dan kesejahteraan karena tumpang tindih antara pusat dan daerah," kata dia.
Yusril mengharapkan DKI Jakarta bukan lagi menjadi unit pemerintah daerah melainkan langsung dibawah pemerintah pusat agar program berjalan lancar.
"Saya harap DKI harus di bawah pemerintah pusat, bukan dijadikan pemerintah daerah. Itulah makanya saya tertarik untuk maju sebagai bentuk kontribusi menyelesaikan masalah Jakarta," kata Yusril.
Yusril yang berbicara kepada sivitas akademika UI meminta para akademisi untuk menyumbangkan pemikiran guna menyelesaikan masalah Jakarta. Misalnya dekan dari Fakultas Teknik UI menyumbang ide menanggulangi banjir.
"Saya juga minta para dekan memberikan sumbangan pikiran untuk memberikan yang terbaik guna menyelesaikan masalah Jakarta. Teknik bisa menyelesaikan masalah banjir, yang lain menyelesaikan tumpang tindih kewenangan antara Jawa Barat dan Jakarta," kata dia.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016