Bekasi (ANTARA News) - Pabrik printer berteknologi tinggi besutan PT Indonesia Epson Industry mulai beroperasi, yang ditandai dengan peresmian pabrik oleh Menteri Perindustrian, Saleh Husin.
"Kesungguhan PT. Indonesia Epson Industry dalam membangun industri di Indonesia telah ditunjukkan dengan terus dikembangkannya pabrik dan fasilitas produksinya," kata dia, dalam sambutannya di Bekasi, Jumat.
Pabrik yang terletak di East Jakarta Industrial Park (EJIP) ini merupakan ekspansi dari perusahaan printer asal Jepang tersebut senilai 25 juta dollar Amerika Serikat.
Dia menyampaikan, kandungan lokal produk yang dihasilkan perusahaan telah mencapai 70 persen, sehingga memberikan ruang bagi tumbuhnya industi penunjang dalam negeri.
"Saat ini sudah melibatkan sekitar 129 perusahaan penunjang di dalam negeri," katanya.
Dia berharap, Epson terus mengembangkan bisnisnya di Indonesia dengan menambah investasi dan membangun pabrik di dalam negeri.
"Harapan kami, tentunya perusahaan ini dapat terus meningkatkan investasi, sekaligus kandungan lokal dengan melibatkan lebih banyak lagi industri dalam negeri," kata dia.
Diketahui, ekspansi tersebut dilakukan karena perusahaan ingin fokus memproduksi printer dengan kualitas high end atau berteknologi tinggi.
Dengan ekspansi tersebut, luas total pabrik Epson di EJIP menjadi 25 hektare dengan rata-rata kapasitas produksi 6 juta unit per tahun dan kapasitas maksimal 1 juta unit per bulan untuk produk printer teknologi tinggi dan rendah.
Ekspansi pabrik yang dilakukan perusahaan tidak serta merta menambah kapasitas produksi yang ada, namun pabrik membutuhkan ruangan yang lebih luas terkait produksi printer berteknologi tinggi.
Adapun 100 persen produksi yang dihasilkan pabrik printer asal Jepang di EJIP tersebut akan diekspor ke berbagai negara, di mana 25 persen diekspor ke Amerika, 25 persen ke Eropa, 25 persen ke Jepang dan sisanya ke Asia Pasifik.
Printer dengan merk Epson saat ini merajai pasar di Indonesia dan Jepang. Sementara untuk pasar global, Epson dan Canon bergantian menduduki peringkat dua di bawah HP.
Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016