Bogor (ANTARA News) - Pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) segera dibuka, IPB sebagai salah satu panitia lokasi (Panlok) 33 untuk wilayah Jawa Barat menyiapkan tes berbasis komputer.

"Tahun ini tes SBMPTN dilaksanakan dalam dua cara ada yang berbasis kertas dan berbasis komputer. Dari enam subpanlok yang ada di Panlok 33, ujian berbasis komputer hanya dilaksanakan di IPB atau Kota Bogor," kata Ketua Panlok 33 SBMPTN, Prof Yonny Koesmaryono, di Bogor, Kamis.

Yonny mengatakan, Panlok 33 SBMPTN terdiri dari enam Subpanlok yakni Kota dan Kabupaten Bekasi, Cirebon, Sukabumi, Kota Bogor, dan Karawang. Dari kelima Subpanlok tersebut hanya Kota Bogor yang memiliki kesiapan untuk melaksanakan tes berbasis komputer.

"Tes berbasis komputer ini masih terbatas untuk 80 orang peserta, dan siapa yang cepat mendaftar dia yang dapat. Jika sudah mencapai kuota 80 orang, akan kita tutup," katanya.

Menurut Yonny, tidak ada perbedaan antara tes berbasis kertas dengan komputer, ragam soal tetap sama, dan memiliki tingkat kesulitan masing-masing. Hanya saja untuk tes berbasis komputer, peserta tidak perlu lagi mengisi nama pada lembar jawaban, dan hanya tersedia untuk satu pelajar tidak untuk tes campuran.

"Kalau tes berbasis kerta, peserta wajib mengisi identitas diri, melingkarkan jawaban dengan pensil, kalau komputer tidak perlu, sudah terdaftar otomatis," katanya.

Ia mengatakan, pendaftaran SBMPTN akan dibuka selama satu bulan terhitung mulai 25 April hingga 25 Mei mendatang. Masa pendaftaran akan ditambah setelah SNMPT diumumkan pada 10 Mei mendatang. Sehingga memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa yang tidak lulus, dapat mengikuti SBMPTN.

"Panlok 33 menyediakan tambahan kuota sebesar 10 persen untuk menerima peserta yang tidak lulus SNMPTN, selain itu sesuai pengalaman tahun-tahun sebelumnya terjadi juga peningkatan peserta sebesar 10 persen setiap tahunnya," kata dia.

Dalam pelaksanaan SBMPTN ini, lanjut Yonny, pemerintah telah bekerja sama dengan sejumlah Bank BUMN untuk tempat pembayaran yakni BRI, Mandiri dan BNI. Setiap bank menyediakan layanan khusus yang akan memudahkan calon mahasiswa untuk melakukan pembayaran SBMPTN.

"Pembayaran bida dilakukan dimanapun, tidak harus ke teller, dapat melalui ATM masing-masing bank, ATM bersama, melalui internet, secara kolektif di sekolah maupun agen SBMPTN," katanya.

Yonny menambahkan, untuk peserta Bidikmisi yang mengikuti SBMPTN tidak dipungut biaya. Tetapi, bila peserta tersebut ingin mengikuti seleksi dari perguruan tinggi lain akan dikenai biaya.

"Kita ingatkan peserta yang ingin mengikuti SBMPTN untuk mendaftar diawali, jangan sampai diakhir-akhir karena akan menghambat sistem mengingat jaringan yang kerap tertanggu karena tingginya jumlah pendaftar," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016