"Hingga pagi ini arus sepeda motor dan mobil dari arah Kolonodale maupun Beteleme lumpuh, karena badan jalan mengalami longsor dan digenangi air," kata seorang tokoh agama, Semmy Dangawa via telepon dari lokasi banjir di Desa Petasia Kabupaten Morowali Utara, Kamis.
Ia mengatakan, beberapa mobil terperosok karena badan jalan tidak bisa dilihat tertutupi banjir.
Semmy mengatakan jalur tersebut putus sejak Rabu (20/4) malam.
Ratusan kendaraan kini terjebak antrean panjang di jalur jalan itu.
Camat Petasia Timur Andi Parerengi membenarkan wilayahnya kembali dilanda banjir.
Ia mengatakan banjir kali ini cukup parah, karena beberapa titik badan jalan antara Desa Petasia menuju Kolonodale, eks ibu kota Kabupaten Morowali itu longsor diterjang banjir.
Kebanyakan warga kini telah mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Menurutnya, banjir yang telah berlangsung beberapa hari ini tidak menimbulkan korban jiwa.
Sejumlah instansi pemerintah di daerah telah menyalurkan berbagai bantuan makanan untuk para korban banjir itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng Bartholomeus Tandigala mengingatkan seluruh kabupaten dan kota di daerah ini untuk tetap waspada menghadapi musim hujan.
Dia membenarkan hampir seluruh wilayah di Sulteng rawan bencana alam berupa banjir dan tanah longsor, karena selain banyak terdapat sungai, struktur tanahnya juga labil.
Saat curah hujan meningkat, kata dia lagi, sangat memungkinkan berpotensi terjadi banjir dan longsor.
Pewarta: Anas Masa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016