"Kami siap memberikan dana talangan sampai Rp5 triliun untuk tahun ini. Itu untuk semua tol yang dimiliki Waskita," kata Choliq seusai rapat panja aset BUMN dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Rabu.
Pemerintah menetapkan konsorsium BUMN, yang terdiri atas Jasa Marga dan Waskita Tollroad, sebagai pemenang tender ulang proyek jalan tol sepanjang 75 kilometer itu.
Meski telah ditetapkan sebagai pemenang lelang, ia menuturkan pihaknya belum menandatangani dokumen terkait Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) sesuai ketentuan dokumen lelang.
"Ruas tol Batang-Semarang sudah diumumkan, kami pemenangnya, tetapi belum tanda tangan BUJT (Badan Usaha Jalan Tol). Paling lambat minggu depan tanda tangan BUJT," ujarnya.
Setelah penandatanganan BUJT, Choliq mengatakan perseroan sudah bisa memulai proyek pembangunan proyek tol yang mangkrak selama hampir 10 tahun itu.
"Dimulai setelah BUJT. BUJT diteken, paling lama seminggu dikerjakan. Proyek pembangunannya paling lama 30 bulan, atau 2,5 tahun," pungkasnya.
Proyek tol yang merupakan bagian dari Tol Trans Jawa itu dinilai memiliki nilai strategis lantaran kedua perseroan telah memiliki beberapa konsesi tol di wilayah tersebut
Konsesi tol milik Jasa Marga diantaranya Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Semarang-Solo, dan Surabaya-Mojokerto.
Sementara bagi Waskita, proyek tol Batang-Semarang itu akan menghubungkan langsung dengan proyek tol Trans Jawa lainnya yang saat ini konsesinya telah dimiliki perseroan yaitu tol Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Pemalang-Batang.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016