"Pada 2010 trennya adalah 3D TV, pada 2012 sampai 2014 Smart TV, tapi pada 2015 pasar kembali menyadari bahwa kualitas gambar adalah hal terpenting, untuk itu hadir 4K TV," kata dia, dalam peluncuran Viera TV 4K Pro, di Jakarta, Rabu.
"Tahun ini masih ke kualitas gambar. Lebih dari 4K, kami menghadirkan 4K TV berteknologi Hexa Chroma Drive dengan enam dasar warna," sambung dia.
Meski permintaan pasar terhadap 4K TV tahun ini diprediksi tidak akan mengalami banyak perubahan, President Director PT Panasonic Gobel Indonesia, Hiroyoshi Suga, mengaku optimistis. Pasalnya, laporan Januari hingga Maret penjualan Panasonic 4K TV menunjukkan peningkatan.
"Memang masih flat, tidak menunjukkan permintaan yang signifikan, tapi masih ada peluang untuk berkembang. Market TV Panasonic akan bertumbuh, kami akan mingikuti tren ini, bahkan memperluas market," ujar dia.
Menurut Erwin, saat ini penetrasi TV layar datar di Indonesia masih 60 persen. "Dengan 40 persen peluang, kami berharap bisa mengambil 60 persen pasar televisi tabung untuk beralih ke layar datar," kata dia.
Untuk dapat mengambil pasar, Hiroyoshi mengatakan bahwa inovasi menjadi strategi yang diutamakan. "Kami memberikan higher value untuk memenuhi keinginan konsumen, pada saat bersamaan kami ingin memberikan produk yang baru yang inovatif," ujar dia.
Tidak hanya itu, dengan menghadirkan 21 model 4K TV di pasar Indonesia tahun ini, merupakan strategi Panasonic untuk mensasar segala segmen, atas, menengah, dan bawah, baik itu wilayah perkotaan maupun pedesaan.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016