Lembaga riset ZEW yang berbasis di Mannheim mengatakan, indeks sentimen ekonomi bulanan untuk Jerman naik 6,9 poin dan mencapai 11,2 poin pada April, menunjukkan bahwa investor dan analis lebih percaya tentang prospek ekonomi Jerman dalam enam bulan ke depan, lapor Xinhua.
"Berita ekonomi positif mengejutkan dari Tiongkok tampaknya telah meningkatkan sentimen di antara para pakar pasar keuangan," kata Sascha Steffen, seorang ekonom di ZEW.
Tiongkok adalah mitra dagang terbesar kedua Jerman di luar Eropa. Data terbaru termasuk produksi industri dan investasi aset tetap menunjukkan tanda-tanda perbaikan dalam ekonomi Tiongkok. Indeks Pembelian Manajer (PMI) sektor manufaktur Tiongkok naik menjadi 50,2 poin pada Maret, di atas ambang 50 poin, yang mencerminkan peningkatan aktivitas manufaktur negara itu.
Para ahli di Dana Moneter Internasional (IMF) dan lembaga keuangan termasuk UBS, Deutsche Bank dan JPMorgan Chase, semua telah meningkatkan perkiraan mereka untuk pertumbuhan Tiongkok.
Namun demikian, Steffen di ZEW mengatakan bahwa ekspor industri Jerman masih di bawah tekanan karena pelambatan pertumbuhan di pasar negara berkembang. "Selain itu, kekhawatiran tentang kemungkinan keluarnya Inggris dari Uni Eropa tampaknya akan memiliki dampak negatif," tambah dia.
Pemerintah Jerman akan merilis perkiraan baru untuk pertumbuhan ekonomi pada Rabu. Pekan lalu, empat lembaga ekonomi terkemuka memangkas proyeksi mereka untuk pertumbuhan Jerman 2016 menjadi 1,6 persen dari 1,8 persen, mengutip pemulihan yang lemah dari ekonomi global.
Ekonomi Jerman tumbuh 1,7 persen pada 2015, terutama didorong oleh konsumsi swasta dan pengeluaran pemerintah. Ekspor, mesin pertumbuhan tradisional negara itu, memberikan sedikit kontribusi.
(T.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016