Tokyo (ANTARA News) - Para penyintas yang selamat dari rangkaian gempa bumi sampai berkekuatan 7,3 Skala Richter di Jepang, tengah menghadapi kekurangan makanan dan air. Pada saat bersamaan jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 44 orang.
Para penyelamat terus menggali bangunan runtuh demi menemukan korban yang terjebak di dalamnya.
Bursa saham Tokyo terperosok terbawa saham produsen elektronik Sony Corp yang anjlok 6,7 persen setelah menyatakan pabrik sensor gambarnya di Kumamoto mati gara-gara gempa bumi. Padahal pabrik ini memproduksi sensor gambar untuk kamera-kamera digital produksi Sony.
Penerbangan di bandara Kumamoto yang merupakan wilayah paling parah terkena gempa dibuka kembali. Tetapi rangkaian gempa membuat penyintas melalui malam di dalam mobil dan pusat-pusat pengungsian karena takut kembali ke rumah-rumah mereka yang sudah terkena gempa.
"Sungguh sulit," kata seorang wanita kepada TV Asahi. Anak bayinya yang berusia dua bulan tertidut dalam selimut di atas lantai, di sisi perempuan ini.
"Tidak ada susu. Hanya ada popok yang kami bawa. Begitu ini habis, tak ada lagi yang tersisa," sambung si wanita.
Sekitar 30.000 penyelamat menggali lumpur dan rumah-rumah yang sudah berantakan. Satu korban yang merupakan salah seorang yang masih dinyatakan hilang, didapati sudah tidak bernyawa lagi, setelah empat hari gempa bumi besar menerjang Jepang Sabtu dini hari pekan lalu.
Delapan orang lainnya masih dinyatakan hilang, dan sekitar 1.000 lainnya cedera. Kurang lebih 94.000 orang masih berada di pusat-pusat penampungan pengungsi yang terisolir akibat jalan-jalan hancur memutus jaringan transportasi.
"Rangkaian gempa bumi ini menciptakan kerusakan dahsyat. Polisi, pemadam kebakaran dan personel militer berupaya segalanya untuk memulihkan keadaan," kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dalam jumpa pers.
Senin kemarin gempa susulan berkekuatan 5,8 SR menguncang lagi Jepang. Sekitar 600 gempa menghantam Kyushu sejak Kamis pekan lalu yang empat di antaranya mampu mengguncang gedung-gedung.
Kumamoto adalah wilayah industri yang juga tempat satu-satunya stasiun nuklir Jepang beroperasi. Stasiun nuklit ini sendiri dinyatakan aman, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016