Di situasi ini anggota kami mayoritas menolak KLB, semua ada aturannya, tidak asal kongres,"
Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Azwan Karim tidak menanggapi secara risau mengenai persoalan adanya opsi atau pilihan diadakannya Kongres Luar Biasa (KLB).

"Saya tidak mau komentar lebih dalam terkait dengan KLB," kata Azwan Karim ketika ditemui di kantor PSSI Jakarta, Senin.

Ia mengaku hingga saat ini tidak ada anggota yang mengirimkan surat permintaan KLB. "Di situasi ini anggota kami mayoritas menolak KLB, semua ada aturannya, tidak asal kongres," katanya.

Sebelumnya, pemilik suara PSSI meliputi Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, perwakilan klub Indonesia Super League (ISL) dan perwakilan klub Divisi Utama baru saja dipanggil oleh presiden untuk membicarakan perkembangan persepakbolaan nasional yang hingga saat ini masih dibekukan bahkan mendapatkan sanksi FIFA.

Dalam pertemuan tersebut, pemilik suara bertekad akan melakukan perubahan. Bahkan, juga memunculkan opsi menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang salah satu agendanya adalah melakukan pergantian kepengurusan yang saat ini masih dikendalikan La Nyalla Mattalitti.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi juga turut berkomentar mengenai akan diadakannya opsi tentang KLB.

"Untuk melakukan perubahan memang tidak mudah. Pemilik suara harus satu tujuan. Yang terpenting saat ini adalah jaminan untuk berubah. Perubahan bisa dilakukan pemilik suara," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.

Menpora menegaskan apa yang disampaikan oleh pemilik suara PSSI terkait perubahan termasuk KLB di hadapan presiden murni dari inisiatif pemilik suara sendiri meski sebelumnya ada keputusan terkait dengan direstuinya kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) yang rencananya digulirkan 29 April 2016.

Bahkan, dalam pertemuan yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Jumat (15/4) dorongan untuk menggelar KLB cukup kuat. Apalagi Ketua Umum PSSI saat ini yaitu La Nyalla Mattalitti terus mendapatkan sorotan karena tersandung dugaan korupsi.

"Kalau kepercayaan dari presiden tidak dilaksanakan maka pemerintah akan mengambil langkah lebih tegas lagi," kata pria kelahiran Bangkalan, Madura, itu.

Sementara itu, terkait dengan pembekuan PSSI yang hari ini tepat berusia satu tahun, Menpora Imam Nahrawi mengatakan bahwa perubahan itu butuh kerja sama dengan pemilik suara mulai Asprov PSSI hingga klub.

"Jika Asprov dan pemilik suara lainnya sehati, tidak butuh lama untuk melakukan perubahan. Mungkin dua atau tiga bulan. Yang jelas berubah ke arah yang lebih baik itu penting," kata politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016