Saya berharap anak-anak muda kreatif yang mampu mengekspresikan tradisi dalam ekspresi kekinian diberi panggung,"

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meminta pemerintah daerah dan kepala daerah memberikan ruang kepada anak-anak muda untuk berkreasi tentang ide-ide kreatif, inovasi, dan mengembangkan nilai-nilai budaya.

"Saya berharap anak-anak muda kreatif yang mampu mengekspresikan tradisi dalam ekspresi kekinian diberi panggung," kata Anies di Jakarta, Senin.

Menurut Anies, Indonesia tidak kekurangan anak muda yang bisa dan mau berbuat untuk memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan dan nilai-nilai kebudayaan Indonesia.

"Mereka itu, tidak diminta pemerintah saja sudah berbuat banyak anak-anak muda ini," kata Anies yang juga mantan rektor Universitas Paramadina.

Oleh karena itu, dia mengatakan, pemerintah, baik pusat maupun daerah berkewajiban untuk memfasilitasi dengan memberikan ruang guna memperluas jaringan dan mengekspos ide-ide kreatif anak muda agar bisa terus berkarya.

Anies mengakui saat ini banyak rumah budaya dan taman budaya di daerah yang tidak didanai dengan cukup. Beberapa hal yang menjadi alasan, jelasnya, dikarenakan tidak ada inisiatif dan juga aturan yang mewajibkannya.

Dengan tidak adanya aturan mengenai pemberian ruang untuk kaum muda dalam mengembangkan budaya, lanjut Anies, pemda sering kali mengenyampingkannya karena hal tersebut tidak diatur dan tidak diharuskan.

Pendiri program Indonesia Mengajar tersebut mengungkapkan adanya ide-ide untuk membuat aturan dalam tingkat undang-undang untuk memberikan kewajiban kepada pemda untuk mengembangkan kegiatan kebudayaan.

Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan ruang bagi anak muda untuk mengembangkan budaya melalui World Cultur Forum 2016 yang akan diadakan di Bali pada Oktober mendatang.

Forum tersebut memberikan ruang bagi pemuda-pemuda internasional untuk berinteraksi berbagi pengalaman, khususnya budaya, untuk merumuskan gagasan dan solusi konkret untuk mendasarkan kebudayaan dalam pembangunan.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016