Solok (ANTARA News) - Satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) Kors Marinir TNI-AL diterjunkan ke daerah-daerah yang kena gempa tektonik 5,8 Skala Richter (SR) di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), untuk mendirikan sepuluh unit sekolah darurat bagi para murid yang gedung sekolahnya roboh.
Komandan Kompi Kors Marinir dari Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Teluk Bayur, Kapten (Mar.) Bakti, kepada ANTARA News di Nagari Tanjung Bingkung, Kabupaten Solok, Minggu, menjelaskan bahwa satu SSK itu diterjunkan ke lokasi-lokasi yang kena
gempa sejak Selasa (6/3) dengan fokus utama kegiatan membantu pemulihan sementara pasca-gempa di bidang pendidikan.
Sejak hari pertama, personel Marinir membersihkan puing-puing gedung sekolah yang hancur dan rata dengan tanah, khususnya SD di Nagari Tanjung Bingkung, Sumani dan Singkarak.
Setelah puing-puing dibersihkan dan disingkirkan, mereka kemudian mendirikan gedung sekolah darurat dengan kayu-kayu balok dan dinding triplek serta beratap seng.
Biaya pembangunan sekolah-sekolah darurat berasal dari sumbangan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Dompet Peduli Duafa (DPD) Republika, sedangkan pembangunan dilakukan personil marinir dibantu sejumlah relawan Baznas.
Setiap sekolah darurat terdiri dari enam kelas dan satu ruangan guru, sedangkan meja dan kursi belajar selain dari yang bisa diselamatkan dari gempa, juga dibuat baru.
Ditargetkannya, pembangunan satu sekolah darurat memakan waktu dua hari dengan pelaksanaan pekerjaan non-stop 24 jam. "Didirikannya sekolah-sekolah darurat ini dilakukan non-stop 24 jam, karena Senin (12/6), para murid telah kembali bersekolah," ujarnya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007