Washington (ANTARA News) - Presiden AS terpilih Barack Obama menyatakan, Selasa, ia memperkirakan akan memperoleh warisan defisit anggaran yang mencapai satu triliun dolar dan pemerintahnya terpaksa akan membuat berbagai pilihan anggaran yang keras.Beberapa saat setelah mengadakan pertemuan dengan tim ekonominya, Obama mengemukakan adalah hal yang mungkin defisit dapat menembus angka satu triliun dolar pada tahun-tahun mendatang dan ia serta timnya harus memikul tanggungjawab dengan mengambil pilihan-pilihan yang sulit atas anggaran mendatang.Obama, yang akan mengambil alih jabatan kepresidenan dari George W. Bush pada 20 Januari, akan meminta pengesahan segera dari Kongres atas paket pengeluaran dan langkah pemotongan pajak yang jumlahnya hampir mencapai 775 miliar dolar pada dua tahun mendatang.Presiden terpilih itu akan menyampaikan pidato pada Kamis ini tentang ekonomi, di mana ia akan menguraikan berbagai rincian tentang rencana yang dikatakannya akan menyelamatkan atau menciptakan 3 juta lapangan kerja dan bertujuan membantu mengangkat perekonomian AS keluar dari dalam jurang resesi.Obama dan para anggota Kongres dari Partai Demokrat sedang membahas paket yang akan mencakup dana bagi pembangunan jalan raya, jembatan dan sekolah serta proyek energi yang dapat diperbaharui.Pakat itu kemungkinan akan meliputi pemotongan pajak senilai lebih dari 300 miliar dolar.Obama mengkhawatirkan tertundanya paket itu akan semakin memperdalam resesi dan mengakibatkan angka pengangguran mencapai dua digit. Angka pengangguran saat ini secara nasional telah mencapai 6,7 persen.Banyak anggota Kongres yang didominasi Demokrat juga ingin bergerak cepat atas stimulus ekonomi, namun anggota Kongres dari Partai Republik bersikeras agar paket itu mendapat penelitian seksama demi menghindari pengeluaran yang tak berguna.Paket stimulus tersebut akan membuat defisit anggaran yang sudah membengkak menjadi kian menggelembung, demikian laporan Reuters. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009