Kita berharap scoping paper dapat segera disepakati sebagai basis dimulainya perundingan CEPA,"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyatakan ingin segera memulai perundingan Indonesia European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA) dengan menyelesaikan "scooping paper" terlebih dahulu, yang memuat aspirasi bersama mengenai kedalaman dan cakupan skema kerja sama tersebut.
"Kita berharap scoping paper dapat segera disepakati sebagai basis dimulainya perundingan CEPA," kata Menteri Perdagangan Thomas Lembong, dalam siaran pers yang diterima, Senin.
Pembahasan scoping paper memang sempat terhenti menjelang dan beberapa bulan setelah berlangsungnya pergantian pemerintahan di Indonesia. Melalui pembahasan intensif di Brussels pada 4-5 April 2016 lalu, kedua pihak berhasil menjembatani sebagian besar isu yang sempat menghambat kemajuan penyelesaian scoping paper pada 2012 hingga 2015.
Menurut Thomas, Indonesia sedang mempelajari counter-draft dari pihak Uni Eropa setelah pertemuan awal April lalu dan menyiapkan tanggapan untuk disampaikan kepada pihak Uni Eropa dalam beberapa hari ini.
"Saat ini, Indonesia dan Uni Eropa sedang mencoba menyelesaikan scoping paper yang memuat aspirasi bersama mengenai kedalaman dan cakupan CEPA yang akan dirundingkan, meskipun scoping paper itu sendiri bukanlah sebuah perjanjian yang berkekuatan hukum," jelas Thomas.
Thomas bersama sejumlah menteri bidang ekonomi akan mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke kawasan Eropa pada 19-22 April 2016. Lawatan tersebut membawa misi khusus guna menggenjot ekspor nonmigas melalui penyelesaian beberapa isu untuk memulai perundingan IE-CEPA.
"Pemerintah akan berupaya meningkatkan ekspor nonmigas ke negara-negara yang dikunjungi dan menarik investasi dari negara-negara tersebut ke Indonesia," ujar Thomas.
Thomas menambahkan, upaya mendongkrak nilai ekspor dan investasi dilakukan ke sejumlah negara Eropa, khususnya Jerman, Inggris, Belgia, dan Belanda. Lawatan ke Uni Eropa kali ini merupakan kunjungan kerja pertama Presiden Jokowi yang bertujuan mempererat kerja sama perdagangan dan investasi dengan negara-negara yang dikunjungi.
"Upaya Pemerintah dilakukan guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedang giat-giatnya melakukan reformasi melalui paket-paket deregulasi dan debirokratisasi," ujar Thomas.
Thomas menjelaskan, Presiden Jokowi akan menjelaskan arah kebijakan ekonomi Indonesia saat ini yang difokuskan pada dua kata kunci, yakni keterbukaan dan persaingan. Presiden Jokowi akan menghadiri beberapa acara, yaitu business forum, business roundtable, dan one-on-one meeting.
Sementara itu, para menteri bidang ekonomi juga dijadwalkan menggelar sesi khusus dengan para pelaku usaha setempat.
Menurut Thomas, diperkirakan para pelaku usaha di Jerman, Inggris, Belgia, dan Belanda serta pemerintahnya masing-masing akan menekankan pentingnya perundingan IE-CEPA bagi peningkatan perdagangan dan investasinya dengan Indonesia.
Di Brussels, Presiden Jokowi direncanakan melakukan pembicaraan dengan Presiden Dewan Eropa Donald Tusk dan Presiden Komisi Eropa Jean Claude Juncker.
Isu yang akan dibahas antara lain adalah tentang IE-CEPA, yang sebetulnya sudah dirintis sejak 2010 oleh Indonesia EU Joint Vision Group yang menghasilkan rekomendasi kepada kedua pemerintahan pada bulan Mei 2011. Rekomendasi tersebut termuat dalam dokumen berjudul Invigorating the Indonesia-EU Partnership: Towards a Comprehensive Economic Partnership Agreement.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016