Jakarta (ANTARA News) - Anggota Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) saat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51, di Jakarta, Minggu, secara spontan menggalang dana untuk keluarga Rita Zahara, yang meninggal dunia sehari sebelumnya.
"Teman-teman semua tadi sepakat menggalang dana untuk Rita, salah seorang anggota keluarga besar Parfi," kata Ketua Umum Parfi, Jenny Rahman.
Ia mengatakan, sumbangan sukarela seara spontanitas itu salah satu bentuk kepedulian sesama anggota organisasi profesi tersebut.
Membangun kebersamaan dan rasa saling memiliki di antara anggota, katanya, merupakan agenda utama Parfi di bawah kepemimpinannya.
Setelah tidak beraktivitas selama kurang lebih 12 tahun, Parfi kembali menggelar kongres nasional pada tahun lalu.
Jenny Rahman, waktu itu menjabat ketua panitia pelaksana, mendapat dukungan suara terbanyak dan dinobatkan sebagai ketua umum.
Menurut dia, selama hampir satu tahun ini pihaknya terus mengadakan pembenahan organisasi di pusat dan seluruh cabang di berbagai daerah, dan akan mengadakan kegiatan-kegiatan untuk menjadikan semua anggota artis profesional.
"Mereka harus sadar, menjadi artis itu tidak gampang, bukan sembarang lewat terus bisa disebut artis," katanya.
Menanggapi masalah belum tampilnya Parfi sebagai organisasi yang mengayomi semua artis film Indonesia, terutama bintang-bintang baru, Jenny mengatakan bahwa setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih.
Parfi, katanya, bukan organisasi yang suka memaksakan kehendak, dan setiap artis yang masuk menjadi anggota didasarkan pada kehendak dan kesadaran masing-masing.
"Kalau merasa perlu, silakan berrbabung. Mari sama-sama kita tingkatkan profesionalitas organisasi. Kalau tidak ya bukan masalah," katanya.
Sementara itu, Alex Komang, salah seorang ketua bidang di Parfi, menyatakan bahwa dirinya justru punya pertanyaan mendasar, "Untuk apa masuk Parfi?"
"Saya ini
kan jadi anggota karena dulu dapat Citra," katanya.
Namun, ia mengakui bahwa setelah sekian lama berada di dalam organisasi itu, dirinya mampu melihat faedah yang diperoleh sebagai anggota.
"Kalau kita tidak puas terhadap pemerintah, misalnya, kita
kan tidak bisa bicara sendiri-sendiri. Siapa yang mau dengar?" kata Alex.
Pemeran utama di film "Ibunda" dan "Secangkir Kopi Pahit" karya Teguh Karya (almarhum) tersebut juga menyatakan, ketika anggota tersangkut masalah hukum atau sejumlah masalah sosial lainnya, maka ada organisasi dan teman-teman yang peduli dan mau membantu.
Menyinggung masalah pembenahan di cabang-cabang Parfi daerah, Alex mengatakan, tidak sedikit anggota yang ternyata belum pernah main film sekalipun.
"Ini jelas bertentangan dengan ketentuan AD/ART. Tapi, kita dengan semangat membangun organisasi akan melakukan pembinaan-pembinaan," kataya.
Perayaan HUT ke-51 PARFI dihadiri ratusan orang, diantaranya Slamet Rahardjo (Dewan Pembina), Ray Sahetapi, Herman Felani, Leroy Oesmani, Inneke Koesherawati, dan Tarzan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007