Banjarbaru, Kalimantan Selatan (ANTARA News) - General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Handy Heryudhitiawan, mengatakan, landas pacu bandara itu akan diperbaiki dengan cara dilapis ulang (overlay) secara keseluruhan.
"Akan dilapis kembali dengan ketebalan sesuai standar sehingga bisa menahan beban pesawat," ujarnya di Banjarbaru, Minggu.
Ia mengatakan, seluruh biaya untuk melapis ulang landas pacu yang panjangnya 2.500 meter dan lebar 40 meter berasal dari PT Angkasa Pura.
Dijelaskan, pembiayaan digabung dengan pekerjaan serupa di bandara lain di antaranya Bandar Udara Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur dan Bandar Udara Ngurah Rai Bali.
"Kami kurang mengetahui berapa besaran dananya, karena pekerjaan digabung dengan bandara lain yang permukaan landasan pacu juga dilapisi aspal ulang," ungkapnya.
Ia mengatakan pelaksanaan pekerjaan diperkiraan mulai pertengah tahun dan sebelum bulan Desember 2016 sudah harus selesai sehingga kelancaran lalu lintas udara semakin baik.
Menurut dia, pekerjaan pelapisan permukaan aspal tidak mengganggu lalu-lintas udara di bandara setempat karena dilaksanakan setelah seluruh penerbangan berakhir.
"Pengerjaan dilakukan pada malam hari atau setelah penerbangan sudah tidak ada lagi dan harus berakhir sebelum penerbangan pertama pagi hari," ujarnya.
Ia mengatakan saat ini kondisi landasan pacu Bandara Syamsudin Noor masih cukup baik dan bisa didarati pesawat berbadan besar, tetapi sudah saatnya permukaan aspal dilapis ulang.
"Pelapisan aspal merupakan bagian dari peningkatan pelayanan sehingga arus lalu-lintas semakin baik dan lancar tanpa adanya gangguan permukaan aspal yang rusak," kata dia.
Ia mengaakan permukaan aspal cukup rawan terkelupas seperti yang terjadi pada Senin (11/4), sehingga aktivitas lalu-lintas udara di sana terpaksa ditutup sementara.
"Insiden terkelupasnya aspal itu kami laporkan ke pusat sehingga bisa menjadi pertimbangan agar pekerjaan bisa dipercepat dan tidak ada lagi aspal rusak," katanya.
Pewarta: Yose Rizal
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016